Kaltim

Seno Aji Jelaskan Skema Gratispol hingga Alasan Ada Batasan Umur Maksimal 25 Tahun untuk S1

Kaltim Today
17 Maret 2025 12:22
Seno Aji Jelaskan Skema Gratispol hingga Alasan Ada Batasan Umur Maksimal 25 Tahun untuk S1
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji. (Foto Adpim Pemprov Kaltim)

SAMARINDA, Kaltimtoday.co - Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji menghadiri undangan silaturahmi Ikatan Paguyuban Keluarga Tanah Jawi (Ikaparkarti) Provinsi Kaltim di Omah Piknik Jalan Teuku Umar Samarinda, Minggu (16/3/2025). Dalam kesempatan tersebut, Seno Aji menjelaskan skema program pendidikan gratis yang dikenal sebagai Gratispol serta alasan adanya batasan usia maksimal 25 tahun untuk jenjang S-1.

Seno Aji menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan peraturan gubernur sebagai landasan hukum untuk program Gratispol di Kaltim. Setelah peraturan ini ditandatangani, kebijakan tersebut akan mulai diterapkan, mencakup SMA dan SMK negeri maupun swasta. Selain itu, pemerintah juga merencanakan perluasan cakupan hingga ke jenjang pendidikan tinggi, yakni S1, S2, dan S3.

“Kita sudah menyiapkan peraturan gubernur sebagai landasan hukum pendidikan gratis yang ada di Kaltim. Setelah ditandatangani, maka akan berlaku pemberian pendidikan gratis untuk anak-anak kita di SMA dan SMK negeri dan swasta. Setelah itu, kita akan melangkah ke jenjang S1, S2, dan S3,” ujar Seno Aji.

Namun, ia menegaskan bahwa implementasi program ini akan dilakukan secara bertahap. Pada tahun 2025, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp750 miliar, yang diklaim lebih besar dibandingkan program beasiswa sebelumnya. Dengan anggaran tersebut, seluruh siswa SMA dan SMK negeri dan swasta, serta mahasiswa S1, dapat memperoleh manfaat dari pendidikan gratis.

Terkait adanya batasan usia maksimal 25 tahun untuk penerima manfaat pendidikan S-1, Seno Aji menjelaskan bahwa hal ini bertujuan agar generasi muda yang berada dalam usia produktif dapat lebih diprioritaskan dalam memperoleh pendidikan tinggi. Ia menegaskan bahwa batasan usia ini tidak bersifat permanen dan bisa diperluas setelah target awal peningkatan rasio pendidikan tercapai.

“Saat ini, baru 27 persen anak-anak Kaltim yang berkuliah, sedangkan 73 persen lainnya tidak. Oleh karena itu, kita berupaya meningkatkan rasio ini agar lebih banyak anak-anak Kaltim yang bisa mengenyam pendidikan tinggi. Jika rasio pendidikan kita sudah di atas 50 persen, kita akan memperluas lagi batasan umur agar lebih banyak masyarakat yang bisa mengakses pendidikan gratis,” tambahnya.

Seno Aji juga menegaskan bahwa program Gratispol ini berlaku bagi semua lapisan masyarakat, tanpa melihat status ekonomi maupun kecerdasan akademik. Namun, fokus awal diberikan kepada mereka yang berada dalam kategori usia sekolah agar dapat meningkatkan angka partisipasi pendidikan di Kaltim.

Selain itu, Seno Aji mengajak jajaran Ikapakarti Kaltim untuk turut serta dalam menyosialisasikan program pendidikan gratis ini kepada masyarakat. Ia berharap kebijakan ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Kaltim, sehingga mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

"Kami ingin masyarakat Kaltim memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Dengan meningkatnya akses pendidikan, kami berharap generasi muda Kaltim dapat menjadi tenaga kerja yang unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan,” pungkasnya.

[TOS]



Berita Lainnya