Kaltim

Terinspirasi Dari Televisi, Rasa Disiplin Jadi Modal Utama

Kaltim Today
17 Agustus 2019 05:01
Terinspirasi Dari Televisi, Rasa Disiplin Jadi Modal Utama
Paskibraka Kaltim berfoto bersama Gubernur Kaltim Isran Noor.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Mengabdi kepada bangsa tentunya menjadi rasa nasionalis yang harus dimiliki setiap masyarakat sebuah negara. Mengemban tugas menjadi pembawa baki sang saka merah putih, pada hari kelahiran bangsa Indonesia, tentu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi yang melaksanakannya.

Akan tetapi, persoalan tersebut bukan lah perkara yang mudah untuk dilakukan. Seleksi demi seleksi terus dilakukan guna menjaring yang terbaik para putra putri bangsa.

Dalam kesempatan menyambut hari jadi ke 74 dari bangsa Indonesia, seorang remaja putri bernama Rizky Aulia berhasil memantapkan namanya untuk melaksanakan tugas tersebut.

Bermodal rasa disiplin tinggi yang dimilikinya, Aulia berhasil mengukirkan namanya di dalam barisan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), pada Kamis (15/09/2019).

Selain rasa disiplin, kepada Kaltimtoday.co Auli mengutarakan minat awal dirinya tertarik dengan barisan Paskibraka ini.

"Awalnya tertarik saat menonton di televisi," ucap Aulia.

Tidak hanya decak kagum dari tayangan di televisi, namun salah seorang keluarga Aulia menjadi salah satu motivasinya untuk memberanikan diri untuk mengikuti proses penjaringan Paskibraka pada tahun ini.

"Kakak sepupu juga ada yang ikut seperti ini (Paskibraka, red) meski hanya ditingkat Kabupaten Kota," imbuhnya.

Menantang dirinya sendiri untuk mencapai sesuatu yang lebih daripada yang pernah diraih kakak sepupu nya. Aulia berhasil lolos pada seleksi awal ditingkatkan Kabupaten Kota, yang diselenggarakan di Rumah Jabatan Walikota pada bulan lalu.

Rasa gugup tentu menyelimutinya saat mengikuti tahap awal penjaringan ini. Tidak berhenti sampai disitu, Auli terus melangkahkan kakinya menuju tahap seleksi selanjutnya yakni, ditingkat Provinsi Kalimantan Timur.

"Alhamdulillah saya berhasil lolos sampai ditahap ini," ucapnya dengan penuh bangga.

Pada tingkat ini, rasa disiplin Aulia kembali diuji. Tidak hanya memenuhi kewajibannya sebagai pelajar kelas sepuluh di SMAN 10 Samarinda, remaja putri berusia enam belas tahun ini dalam keseharian harus membagi waktu dengan pelatihan yang super ketat.

"Satu minggu latihannya tiga kali di Gor Segiri. Bolak balik naik ojek dari asrama ke tempat latihan, kemudian balik lagi ke asrama," tambahnya.

Satu hari menjelang hari perayaan kemerdekaan ini, mengistirahatkan tubuh dan pikiran menjadi hal prioritas yang akan dilakukan Aulia.

"Menjaga optimistis, kalau besok itu pasti bisa, pasti lancar," jelas remaja putri yang beralamat di Jalan Padat Karya, Sempaja Utara ini.

Nada penuh rasa bangga diucap oleh ibunda Aulia, yang juga dijumpai Kaltimtoday.co selesai acara pengukuhan malam tadi.

Anak kedua dari tiga bersaudara ini diauki Ramdana selaku ibundanya, memang memiliki rasa disiplin yang tinggi.

"Dari dulu dia (Aulia, red) memang suka dengan LKBB (Lomba Kegiatan Baris Berbaris)," terangnya.

Baca Juga: Hari Pertama Akmal

Diberitahukan saat buah hatinya berhasil lolos proses seleksi awal, Ramdana mengaku jika hal tersebut merupakan salah satu surprise terbaik yang pernah dirasakannya.

"Dia ini anaknya ulet, kalau ada yang diinginkan pasti harus tercapai," sambungnya.

Sebagai seorang ibu pada umumnya, setiap kegiatan positif yang dilakoni buah hatinya, pasti selalu didukung dengan sepenuh hati. Baik bersifat dorongan semangat maupun berupa tindakan nyata.

"Saya selalu nasehati dia kalau ini merupakan hal biasa, karena dia juga sekolahnya diasrama. Kalau ada waktu luang biasa saya bawa jalan buat makan diluar," lanjut Ramdana.

"Semoga semua berjalan lancar sampai hari pelaksanaan, tidak ada kendala dan tetap semangat tentunya," imbuh Ramdana.

Dari segi teknis, diungkapkan Zulfi Fakhroni selaku ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) provinsi Kaltim, penjaringan putra putri terbaik ini diseleksi melalui sepuluh Kabupaten / Kota, yang mana hanya dipilih empat diantaranya.

"Total ada empat puluh yang kami jaring, kemudian dua kami seleksi lagi untuk dikirim ke pusat, yakni satu orang putra dan satu orang putri untuk mewaki Kaltim," papar Zulfi.

Sisanya, sebanyak tiga puluh delapan yang terdiri dari sembilan belas putra dan sembilan belas putri, akan melaksanakan pengibaran bendara merah putih di Lapangan GOR Sempaja Samarinda.

Tidak hanya melakukan pelatihan secara rutin, dijelaskan Zulfi bahwa ke tiga puluh delapan putra putri terbaik Kaltim ini akan berada dalam masa karantina hingga sehari setelah perayaan hari kemerdekaan.

"Kami juga menyiapkan psikolog dan rohaniawan pada proses karantina, kami tidak ingin mereka terlalu tegang, karena Paskibraka ini juga dilihat dari sisi keindahannya," kata Zulfi.

"Aku mengaku putra putri Indonesia dan berdasarkan pengakuan itu aku mengaku bahwa aku adalah makhluk tuhan yang maha pencipta dan bersumber padanya aku mengaku bertumpah darah satu tanah air indonesia" ucapan ikrar yang dipimpin Gubernur Kaltim Isran Noor, saat melakukan pengukuhan Paskibraka, di kantor gubernur, Ruang Rahayu lantai dasar, Jalan Gajah Mada, Samarinda.

Dalam pengukuhan, Isran memasang tali pinggang sebagai simbolis, yang dilanjut dengan dikumandangkan nya lagu kebangsaan Indonesia Raya.

"Semuanya berjalan baik dan bagus. Semoga lancar sampai hari H," tandas Isran, menutup acara pengukuhan.

[JRO]



Berita Lainnya