Daerah

Tingkat Penetrasi Internet di Kaltim Capai 80,63 Persen di 2024

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 03 April 2024 15:52
Tingkat Penetrasi Internet di Kaltim Capai 80,63 Persen di 2024
Suasana paparan survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) terkait penetrasi internet di Kaltim. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pusat mengungkapkan bahwa tingkat penetrasi internet di Kalimantan Timur mencapai 80,63 persen di tahun 2024. Ini berarti, sebanyak 3.152.256 juta jiwa di Kaltim telah terkoneksi dengan internet.

"Ini merupakan tingkatan penetrasi yang baik untuk Kalimantan Timur. Sebab, capaiannya sudah melebihi, yakni 80,63 persen," ujar Sekjen APJII Pusat, Zulfadly Syam pada Rabu (03/04/2024) di Kantor Diskominfo Kaltim. 

Melalui survei dari APJII, Zulfadly juga menyoroti beberapa kasus kerentanan keamanan data, mengingat pertumbuhan internet yang sangat cepat. Beberapa kasus di antaranya penipuan online, pencurian data pribadi, perangkat terkena virus, dan kasus-kasus lainnya.

"Ini juga perlu kita soroti, karena masyarakat juga harus waspada terkait kasus-kasus yang terjadi," ucapnya.

Kemudian, ia juga menyampaikan soal peringkat teratas isu hoaks yang yang terjadi di Kalimantan Timur 2024, yaitu isu pemerintahan, politik, hingga agama. Menurutnya, masyarakat Kaltim harus bisa memerangi segala bentuk hoaks yang terjadi di media sosial.

"Harus direduksi, dikurangi berita-berita dengan sumber yang tidak jelas. Jangan sampai karena hoaks saja, masyarakat bisa terpecah belah," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal juga memberikan tips kepada seluruh masyarakat yang ada di Kaltim, agar bisa memerangi hoaks. 

"Salah satu kuncinya ya kita cek sumber informasinya dulu, jangan asal share-share aja. Karena ini akan berdampak pada pembaca lainnya dalam mengonsumsi hoaks," kata Faisal.

Faisal berharap agar masyarakat Kaltim bisa selalu waspada dan memilah informasi yang ada di internet atau media sosial. Apalagi, pertumbuhan internet di Indonesia akan semakin cepat tiap tahunnya.

"Masyarakat harus bisa meningkatkan kesadarannya saat mengonsumsi berita atau informasi. Ambil positifnya, buang negatifnya," tutupnya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya