Samarinda

UMKT Gelar Seminar Ilmiah Internasional tentang Riset Program Doktoral dengan Menghadirkan Narasumber dari Malaysia

Kaltim Today
30 Juni 2022 20:44
UMKT Gelar Seminar Ilmiah Internasional tentang Riset Program Doktoral dengan Menghadirkan Narasumber dari Malaysia
Sesi foto bersama usai pergelaran pekan ilmiah internasional.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Universitas Muhammadiyah Kaltim (UMKT) menggelar pekan ilmiah internasional dengan menghadirikan narasumber dari Malaysia, Dato’ Seri Profesor Muhammad Mustafa Ishak. Kegiatan dengan tema “The Strategy of Making Ph.D Proposal and Introducation to Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) tersebut diselenggarakan di Gedung E Kampus UMKT Jalan Juanda, Kamis (30/6/2022).

Hadir pula menjadi narasumber yaitu Rektor UMAM, Profesor Waluyo Adi Siswanto dan Wakil Rektor UMAM, Dwi Santoso yang membicarakan tentang seputar UMAM di Malaysia.

Dalam kesempatan itu pula, Kepala LLDIKTI Wilayah XI Kaltimantan, Doktor Muhammad Akbar menyerahkan secara simbolik surat keputusan penggabungan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Muhammadiyah Tanah Grogot, Paser menjadi UMKT.

Pekan ilmiah tersebut juga dirangkai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM) dengan UMKT dan Universitas Muhammadiyah Berau (UMB).

Penandatanganan MoU antara Dato' Seri Profesor Muhammad Mustafa Ishak (kanan) dengan Rektor UMKT, Profesor Bambang Setiaji (kiri).
Penandatanganan MoU antara Dato' Seri Profesor Muhammad Mustafa Ishak (kanan) dengan Rektor UMKT, Profesor Bambang Setiaji (kiri).

Dato’ Seri Profesor Muhammad Mustafa Ishak menyampaikan tentang strategi pembuatan proposal program doktoral (Ph.D). Dia mengatakan, bagi calon-calon program Ph.D perlu mengidentifikasi sebuah masalah yang dapat dijadikan judul untuk disertasi.

“Carilah judul riset yang terbaik dan fokus dalam suatu masalah, sedikit berbeda dengan riset-riset sebelumnya. Riset itu bukan sesuatu yang kita sukai atau asyik bagi kita, tapi riset yang baik itu sesuai dengan bidang keilmuan dan mampu diselesaikan secara baik,” ungkap Mustafa.

Dia menjelaskan bahwa, sebagai peneliti harus memiliki planning yang baik tentang menjalani sebuah riset yang tertuang dalam proposal disertasi untuk melanjutkan penelitian hingga selesai.

“Karena proposal itu akan menentukan arah riset, jika proposal itu baik maka riset pun akan selesai dan kualitasnya bagus,” pungkasnya.

Begitupun sebaliknya, jika pengajuan topik permasalahan yang tertuang dalam proposal tidak baik, pasti riset pun akan terhambat kemudian kualitasnya pun menjadi kurang baik.

Proposal riset Ph.D ruang lingkupnya jangan terlalu luas, tapi fokus pada satu permasalahan yang jelas, sehingga promotornya pun ketika membaca topiknya sudah paham kemana arah riset yang dilakukan peneliti.

“Misalkan penelitian tentang hutan di Indonesia, jangan hutan yang ada di Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Sulawesi itu semuanya mau diriset. Itu terlalu luas dan tidak bakal selesai-selesai, pernah ada mahasiswa saya dari Indonesia mau meneliti itu. Akhirnya dikerucut hanya 2 kabupaten saja,” bebernya.

Sesi foto bersama usai pergelaran pekan ilmiah internasional.
Sesi foto bersama usai pergelaran pekan ilmiah internasional.

Peneliti harus fokus kalau paling luas tidak masalah satu provinsi, namun itu tergantung pada penguasaan topik dan keilmuan serta data primer dan sekunder mudah didapatkan.

Peneliti pun diminta pintar-pintar mengatur waktu, mulai planning penentuan judul, menulis proposal yang biasanya selesai 9 bulan sampai 1 tahun. Sisa waktu 3 tahun itu lakukan penelitian hingga selesai.

“Cari topik yang menarik bahkan tidak pernah ada penelitian lain, siapkan bahan referensi sebanyak mungkin dan harus banyak membaca. Jika ini dilakukan pasti selesainya tepat waktu,” sebutnya.

Pengarah Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Malaysia tersebut menyatakan, sebagai peneliti harus memiliki konsep proposal penelitian terstruktur dengan baik, seperti introduction

background/literature review, problem statement, research questions, research objectives, research design, methodology dan chapters.

“Tahapan harus jelas terorganisir, supaya hasil penelitian itu bermanfaat dan berkontrbusi terhadap keilmuan dan dunia pendidikan, intinya di situ,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UMAM, Profesor Waluyo Adi Siswanto membicarakan tentang pengenalan Universitas Muhammadiyah Malaysia. UMAM didirikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Februari 2017 silam. Dahulu, UMAM bernama Universitas Muhammadiyah Antar Bangsa Malaysia.

“Namun dipiih kembali nama yang lebih fleksibel yaitu UMAM, karena pihak Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia memperbolehkan, sehingga bersama Profesor Haedar Natsir bersama tim merumuskan nama tersebut,” bebernya.

Sedangkan pendirian UMAM telah disetujui oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia pada 5 Agustus 2021 lalu. Saat ini UMAM telah membukan penerimaan mahasiswa program doktoral saja, tidak ada program strata satu dan master.

“Di UMAM, kami tidak merekrut dosen yang hanya bergelar master atau S2, semua 100 persen doktor dan profesor sekitar 75 persen. Jadi sejak lahir, UMAM itu memiliki mulai tenaga pengajar dan staf semuanya doktor,” sebutnya.

Selanjutnya, disebutkan Waluyo, bahwa program studi di UMAM terdapat 5 jurusan yaitu Ph.D in information technology, Ph.D in social science, Ph.D in bussiness and management, Ph.D in education dan Ph.D in islamic studies.

“Untuk biayanya mencapai 100 juta bisa menyelesaikan program doktoral di UMAM dengan masa 3-4 tahun selesai,” pungkasnya.

Salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa doktoral di UMAM misalkan dari warga Negara Indonesia diwajibkan belajar Bahasa Melayu selama satu semester.

Rektor UMKT, Prof Bambang Setiaji yang juga Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) UMAM mendorong para dosen UMKT yang masih bergelar master harus melanjutkan program doktoralnya ke UMAM.

Hal ini perlu dilakukan agar UMKT semakin berkembang dengan memiliki sumber tenaga pengajarnya semua bergelar doktor.

“Supaya grade UMKT ini semakin baik dari sisi keilmuan akademiknya dan perkembangan universitasnya. Kami mendorong supaya dosen yang masih master segera lanjut program doktoral,” tuturnya.

Dia mengapresiasi kehadiran Dato’ Seri Profesor Muhammad Mustafa Ishak menjadi pembicara dalam seminar yang dilakukan UMKT.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Prof Muhammad Mustafa yang jauh-jauh datang dari Malaysia hadir di UMKT menjadi pembicara tentang riset program doktoral. Mudahan ini menjadi penyemangat bagi dosen UMKT untuk melanjutkan program doktornya,” ucapnya.

[SDH | RWT | ADV UMKT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya