Nasional
Unggul di Survei NPC sebagai Capres, Prabowo Dianggap Layak Lanjutkan Program Jokowi
Kaltimtoday.co, Jakarta - Indonesia National Press Club (NPC) merilis hasil survei terbaru terkait sosok calon presiden (capres) yang diinginkan masyarakat Indonesia pada 2024 nanti.
Direktur Eksekutif National Press Club Winarko mengatakan, survei itu dilakukan pada 22 Juni - 2 Juli 2023 dengan mengambil data dari WNI yang sudah dan akan memiliki hak pilih pada Pemilu 2024, dengan jumlah sebanyak 2.100 responden dan tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Penarikan sample atau responden mengunakan metode multistage random sampling didasarkan pada DPT yang ditentukan oleh KPU.
Hasil dari survei ini memilki tingkat kepercayaan 95 % dan Margin of Error 2,1%. Demografi responden didapati sebanyak 50,9 persen laki-laki dan 49,1 persen perempuan, sebanyak 47,7 persen tinggal di pedesaan, dan 52,3 persen tinggal di desa, dan sebanyak 59,4 persen responden pernah ikut pemilu dan 40,6 merupakan pemilih pemula.
Hasil temuan survei terkait kriteria calon presiden yang terpenting bagi responden seperti tercermin dalam jawaban responden, di mana tingkat persentase kriteria jujur/dapat dipercaya/amanah mencapai (53,7%), merakyat (15,2%), tegas (7,7%), berwibawa (3,9%), ataupun pintar (3,1 %).
Winarko menyebutkan, Prabowo menjadi bakal capres yang lebih banyak dipilih masyarakat, karena dianggap dapat melanjutkan program Jokowi ke depan. Tak hanya itu, Prabowo dinilai sebagai tokoh yang memiliki kemampuan dalam mengatasi persoalan negara dan telah membuktikan bekerja sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) dalam pemerintah Jokowi.
“Hal yang membuat Prabowo banyak dipilih masyarakat karena dianggap dapat melanjutkan program Jokowi dan bisa mengatasi persoalan negara, jabatannya sebagai Menhan dalam membantu pemerintahan Jokowi juga telah dibuktikan,” kata Winarko dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/7/2023).
Selanjutnya, penilaian masyarakat terhadap kandidat capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan masih diragukan karena keduanya terlihat sering munculkan polemik dan pernyataan politik yang mengakibatkan bangsa terpecah belah.
Kemudian, Airlangga Hartarto terlihat hanya masuk dalam urutan keempat sehingga perlu adanya gerakan politik dan dukungan dari masyarakat karena popularitas yang masih minim.
Tingkat popularitas dan akseptablitas Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto, menempati posisi tertinggi dalam temuan Survei National Press Club (NPC). Prabowo menjadi kandidat calon presiden (capres) paling populer dengan angka 92,8 %, sedangkan tingkat akseptabilitasnya mencapai 82,8 %.
Sementara Ganjar Pranowo tingkat popularitasnya 67,6 % dan akseptabilitasnya 47,7% kemudian Airlangga Hartarto popularitasnya di kisaran 42,1% dan akseptabilitasnya 64,7%, Anies Baswedan tingkat popularitasnya 66,2 % dan tingkat akseptabilitasnya 41,4%.
“Popularitas Pak Prabowo jauh mengungguli tokoh-tokoh lain. Akseptabilitas Pak Prabowo juga paling tinggi,” kata Direktur National Press Club.
Dalam survei ini, ada hubungan yang kuat antara tingkat popularitas dan akseptabilias para tokoh bakal capres.
NPC mengukur tingkat preferensi publik yang diwakili oleh responden terpilih, dalam pertanyaan terbuka kepada para responden ketika ditanya tokoh mana yang jadi harapan dan pilihannya jika Pilpres digelar hari ini. Hasilnya, Prabowo Subianto paling tinggi tingkat keterpilihannya, dia dipilih sebanyak 37,8%. Di urutan kedua Ganjar Pranowo 20,2%, kemudian Anies Baswedan 10,2%, Airlangga Hartarto 9,3%, Mahfud MD 4,2%, Sandiaga Uno 2,1%, dan sebanyak 16,2 persen tidak memilih.
Tidak ada perubahan yang signifikan dalam pilihan responden terhadap tokoh kandidat bakal capres dalam simulasi pertanyaan tertutup dengan 8 nama tokoh yang dipilih jika Pilpres digelar hari ini. Tingkat Elektabilitas Prabowo Subianto mencapai 39,8%, kemudian Ganjar Pranowo 27,1%, Anies Baswedan 10,2%, Airlangga Hartarto 9,3%, Andika Perkasa 5,1%, Mahfud MD 3,2%, Sandiaga Uno 1,9%, dan Agus Harimurti Yudhoyono 1,7%. Sementara sebanyak 1,7 persen tidak memilih.
Hasil survei NPC menemukan persepsi publik terkait tingkat kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencapai 84,3%.
Direktur Eksekutif NPC mengatakan, kinerja Presiden Jokowi dinilai positif oleh 84,3% responden. Rinciannya 15,1% mengatakan sangat puas dan 69,2% puas.
Sementara, penilaian negatif oleh responden sebesar 8,6%. Terdiri dari kurang puas 7,3% dan tidak puas sama sekali 1,3%. Sisanya 7,1% responden tidak tahu/tidak menjawab.
Dalam survei ini juga didapati persepsi masyarakat tentang Institusi penegak hukum. Kejaksaan Agung dipersepsikan positif memuaskan kinerjanya oleh sebanyak 79,4% responden, Polri 77,4% responden, Mahkamah Agung 70,8%, dan KPK hanya dipersepsikan memuaskan dan positif oleh 50,7% responden.
Menanggapi hasil survei NPC, pengamat politik dan juga dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Sultan Ageng Triyasa (UNTIRTA) M Dian Hikmawan mengatakan, hasil survei NPC menjadi bukti bahwa pemilih Prabowo Subianto saat ini masih sangat besar.
“Tentu pemilih Prabowo masih sangat besar,” kata M Dian Hikmawan, kepada awak media, Sabtu (8/7/2023).
Dian menilai bahwa dukungan PDIP terhadap Ganjar Pranowo tidak serta merta menaikkan elektabilitas Ganjar.
“Dengan kondisi politik hari in, resminya Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDIP tidak serta merta menaikan elektabilitas beliau, karena Jokowi pada kenyataannya hari ini membuka dirinya tidak hanya pada Ganjar, tetapi juga pada Prabowo walau tidak secara gamblang, namun secara simbolik itu terlihat dari gestur dan kepentingan Jokowi terhadap kelanjutan proyek-proyek yang harus diamankan oleh presiden mendatang," ucap Dian.
Menurut dia, jika melihat hasil survei NPC bahwa memang penguatan terhadap elektabilitas Prabowo karena kedekatannya dengan Jokowi. Bagaimanapun juga harus diakui Jokowi masih punya pendukung dan loyalis yang sangat besar sehingga dukungan baik langsung atau tidak langsung pasti akan berpengaruh terhadap elektabilitas kandidat.
"Jadi politik hari ini tidak terlepas dari catatan kaki dari Jokowi. Beliau mengamankan dengan setidaknya siapa saja yang menang nanti akan meneruskan juga kerja-kerja beliau. Saya kira survei akan terus dinamis. Dan apabila memang hanya dua kandidat presiden, pada akhirnya itulah yang menjadi tujuan utama Jokowi ," bebernya.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (IAI) Ujang Komaruddin menilai bahwa, pertarungan Pilpres 2024 sebagai peluang besar Prabowo Subianto untuk meraih kemenangan, karena masih banyak masyarakat kecil lebih memilih Prabowo.
"Ya masyarakat kecil lebih memilih Prabowo, maka di pertarungan Pilpres 2024 menjadi peluang besar Prabowo untuk menang sebagai capres," kata Ujang kepada wartawan Sabtu (10/7/2023).
Ujang mengatakan, pendukung Jokowi pada 2019 lebih memilih dukung Prabowo karena merasa nyaman dengan Prabowo ketimbang kandidat capres lainnya.
"Pendukung Jokowi pada 2019 lebih memilih dukung Prabowo karena merasa nyaman dengan Prabowo ketimbang kandidat capres lainnya," ucap Ujang.
Tak hanya itu, popularitas Prabowo lebih dikenal masyarakat ketimbang kandidat capres lainnya, karena figurnya sebagai Ketua Umum Gerindra, Menteri Pertahanan (Menhan).
Menurut dia, Prabowo Subianto bisa pasti menang jika mesin politik, dukungan masyarakat dan elektabilitas terus naik ini menjadi modal Prabowo.
"Prabowo pasti bisa menang kalau elektabilitas terus naik dan ditambah dukungan masyarakat hal ini menjadi modal Prabowo," ungkapnya.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Presiden Joko Widodo Resmikan Istana Negara di Ibu Kota Nusantara
- Presiden Joko Widodo Resmikan Mayapada Hospital Nusantara di Ibu Kota Baru
- Akmal Malik Kembali Dilantik Jadi Pj Gubernur Kaltim, Presiden Jokowi Pesan Jaga dan Dukung Pembangunan IKN
- Ribuan Peserta Meriahkan Nusantara TNI Fun Run di Ibu Kota Baru
- Jokowiavelli dan Praboavelli: Pragmatisme Politik Indonesia