Advertorial
Unmul Kukuhkan 36 Guru Besar, Abdunnur: Ini Pencapaian Membanggakan
Kaltimtoday.co, Samarinda - Universitas Mulawarman (Unmul) berhasil mengukuhkan 36 guru besar dari berbagai fakultas, Kamis (21/9/2023). Salah satunya yang dikukuhkan adalah Rektor Unmul, Abdunnur.
Selain dikukuhkan, 36 guru besar di Unmul juga menyampaikan orasi ilmiah terkait penelitian yang sudah dilakukan. Abdunnur mengatakan, adanya penambahan 36 guru besar ini adalah pencapaian yang membanggakan bagi Unmul.
Sebelumnya, pada 2020 Unmul juga pernah mengukuhkan 48 guru besar dari total jumlah dosen sebanyak 1.130. Lalu pada 2021, Unmul kembali menghasilkan 10 guru besar namun belum sempat dikukuhkan.
Kemudian dalam rentang waktu 2022-2023, Unmul menambah 26 guru besar. Sehingga, pada 2023 ini, ada 36 guru besar yang dikukuhkan sekaligus, gabungan dari guru besar yang ditetapkan saat 2021 dan 2022-2023.
"Total guru besar yang sudah dikukuhkan di Unmul ada 84. Ini sudah mencapai 77 persen dari rasio dosen yang jumlahnya 1.130," ungkap Abdunnur saat memberikan sambutannya.
Kendati jumlah guru besar saat ini belum mencukupi target, Unmul telah berkomitmen dan menetapkan target untuk menambah guru besar lagi pada 2024. Setidaknya, harus mencapai 20 persen.
"Sebetulnya, dalam minggu ini, kami sudah menerima tiga tambahan (guru besar). Namun belum bisa dikukuhkan karena SK-nya baru keluar dan ditandatangani oleh Mendikbudristek. Jadi sampai hari ini, guru besar Unmul ada 87 orang," lanjutnya.
Abdunnur mengatakan, pencapaian dan proses sebagai guru besar sangatlah tidak mudah. Tiap orang punya historisnya masing-masing. Ada yang terasa mudah hingga sulit.
Namun, Abdunnur meyakini bahwa guru besar adalah capaian terbesar bagi seorang dosen dan mesti menjadi satu hal yang disyukuri. Pencapaian para guru besar juga tak lepas dari bantuan semua pihak.
"Atas nama Rektor Unmul, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak. Khususnya kepada Mendikbudristek, Nadiem Makarim, Biro SDM Kemendikbudristek dan tim penilai guru besar di kementerian," sambung Abdunnur.
Abdunnur menyebut, peran sebagai guru besar juga harus mampu memberikan manfaat. Khususnya kepada masyarakat luas. Sekaligus bisa memberikan manfaat dari bidang keilmuan yang dimiliki.
"Peran guru besar juga diharapkan bisa memotivasi para dosen muda untuk bisa melakukan peningkatan dan pencapaian yang sama agar meraih guru besar," tambahnya.
Abdunnur berharap, dengan semua indikator guru besar atau Indeks Kerja Utama (IKU) mampu memberikan keunggulan bagi Unmul. Apalagi, Unmul mempunyai visi menuju kampus kelas dunia atau world class university.
"Dengan kehadiran guru besar, tentu kita semua punya komitmen yang sama bisa memberi kontribusi dan partisipasi untuk pengembangan keilmuan dan pembangunan masyarakat, daerah, dan Ibu Kota Nusantara (IKN)," jelas Abdunnur.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Lambang Subagiyo dalam laporannya mengatakan bahwa pengukuhan 36 guru besar hari ini terdiri atas 2 guru besar dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), 8 guru besar dari Fakultas Pertanian (Faperta), 3 guru besar dari Fakultas Kehutanan (Fahutan), dan 10 guru besar dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Kemudian, ada 4 guru besar dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), 4 guru besar dari Fakultas Teknik (FT), dan Fakultas Hukum (FH), Fakultas Farmasi (FF), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), serta Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) masing-masing ada 1 guru besar.
"Kami juga ingin menyampaikan selamat atas raihan guru besar termuda di Unmul hari ini atas nama Prof Dr Sc.Agr.Nurhasanah, S.P, M.Si. Saat meraih guru besar, beliau berusia 44 tahun 5 bulan," ujar Lambang.
Selain itu, ada 2 pasangan suami-istri yang dikukuhkan sebagai guru besar hari ini. Mereka adalah Prof Widi Sunaryo, S.P, M.Si, Ph.D dan Prof Dr Sc.Agr. Nurhasanah, S.P, M.Si. Serta Prof Ir. Haviluddin, S.Kom, M.Kom, Ph.D, IPM dan Prof Dyah Sunggingwati, S.Pd, M.Pd, Ph.D.
"1 lagi yang membanggakan, ada profesor yang saudara kembar, yakni Prof Dr Karyati, S.Hut, M.P dan Prof Dr Karmini, S.P, M.P," tandas Lambang.
Daftar 36 Guru Besar Unmul yang Dikukuhkan pada 21 September 2023, yakni:
1. Prof Dr Ir Paulus Matius, M.Sc (Guru Besar Bidang Ilmu Hidrologi di Fahutan)
2. Prof Dr Drs Laode Rijai, M.Si (Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Organik di Fakultas Farmasi)
3. Prof Dr Sc.Agr. Nurhasanah, S.P, M.Si (Guru Besar Bidang Ilmu Bioteknologi Tanaman di Faperta)
4. Prof Dr Drs Saraka, M.Pd (Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Luar Biasa di FKIP)
5. Prof Dr R.R Harlinda Kuspradini, S.Hut, M.P (Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Hasil Hutan di Fahutan)
6. Prof Dr Drs Moh. Bahzar, M.Si (Guru Besar Bidang Ilmu Sosiologi di FKIP)
7. Prof Dr Karmini, S.P, M.P (Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Pertanian di Faperta)
8. Prof Dr Ir Tamrin, S.T, M.T (Guru Besar Bidang Ilmu Hidrologi di FT)
9. Prof Dr Karyati, S.Hut, M.P (Guru Besar Bidang Ilmu Klimatologi di Fahutan)
10. Prof Dr Drs Ir Bohari, M.Si (Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Analitik di FMIPA)
11. Prof Dr Drs Didimus Tanah Boleng, M.Kes (Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Biologi di FMIPA)
12. Prof Widi Sunaryo, S.P, M.Si, Ph.D (Guru Besar Bidang Ilmu Bioteknologi Tanaman di Faperta)
13. Prof Dr Iwan Muhammad Ramdan, S.Kp, M.Kes (Guru Besar Bidang Ilmu Kesehatan dan Keselamatan Kerja di FKM)
14. Prof Dr Rudy Agung Nugrojo, S.Si, M.Si (Guru Besar Bidang Ilmu Fisiologi Hewan di FMIPA)
15. Prof Dr Azainil, M.Si (Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan di FKIP)
16. Prof Dr Drs Warman, M.Si (Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan di FKIP)
17. Prof Ir Suyadi, M.S, Ph.D (Guru Besar Bidang Ilmu Nematologi Tumbuhan di Faperta)
18. Prof Dr Erwin, S.Si, M.Si (Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Organik di FMIPA)
19. Prof Dr Muhammad Muhdar, S.H, M.Hum (Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Lingkunhan di FH)
20. Prof Dr Dra Laili Komariyah, M.Si (Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan di FKIP)
21. Prof Dr Dra Widyatmike Gede Mulawarman, M.Hum (Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan di FKIP)
22. Prof Dr Ir H Abdunnur, M.Si, IPU (Guru Besar Bidang Ilmu Ekologi Perairan di FPIK)
23. Prof Ir. Haviluddin, S.Kom, M.Kom, Ph.D, IPM (Guru Besar Bidang Ilmu Informatika dan Sains Data di FT)
24. Prof Dr Rahmawati, S.E, M.M (Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pemasaran di FEB)
25. Prof Dyah Sunggingwati, S.Pd, M.Pd, Ph.D (Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris di FKIP)
26. Prof Dr Yusak Hudiyono, M.Pd (Guru Besar Bidang Ilmu Pengajaran Bahasa Indonesia di FKIP)
27. Prof Dr Hamdi Mayulu, S.Pt, M.Si (Guru Besar Bidang Ilmu Nutrisi Ternak di Faperta)
28. Prof Dr Ir Taufan Purwokusumaning Daru, M.P (Guru Besar Bidang Ilmu Tanaman Makanan Ternak di Faperta)
29. Prof Dr Ir Surya Darma, M.Si (Guru Besar Bidang Ilmu Survei Tanah dan Evaluasi Lahan di Faperta)
30. Prof Dr Ir Zulkarnain, M.S (Guru Besar Bidang Ilmu Konservasi Tanah dan Air di Faperta)
31. Prof Dr Ir Harjuni Hasan, M.Si, IPM, ASEAN Eng. (Guru Besar Bidang Ilmu Hidrologi Pertambangan di FT)
32. Prof Dr Jiuhardi, S.E, M.M (Guru Besar Bidang Ilmu-ilmu Ekonomi di FEB)
33. Prof Dr Subur P Pasaribu, S.Si, M.Si (Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Analitik di FMIPA)
34. Prof Dr Nurlaili, M.P (Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan di FKIP)
35. Prof Dr Drs Muhammad Noor, M.Si (Guru Besar Bidang Ilmu Sistem Pemerintahan Daerah di FISIP)
36. Prof Dr Anindita Septiarini, S.T, M.Cs (Guru Besar Bidang Ilmu Kecerdasan Buatan di FT)
[RWT | ADV UNMUL]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Tragedi Muara Kate di Paser Belum Usai, Natalius Pigai Justru Soroti Minimnya Peran Media
- HIPMI Gelar Creative Preneur dan Mini Expo, Dorong Ekonomi Kreatif Kaltim Hadapi Pasar IKN
- Tembus 424 Laporan, Ombudsman Kaltim Fokus Berikan Solusi Non-Litigasi
- Culinary Playland Samarinda X BRIMO FSTVL Sukses Digelar, Tarik Puluhan Ribu Pengunjung
- Baca Puisi hingga Demo Masak, Cara Kelompok Aksi Pejuang HAM di Samarinda Sindir Pemerintahan Prabowo-Gibran