Daerah

Upaya Dukung Kemandirian Industri Nasional, Pupuk Kaltim Bangun Pabrik Soda Ash Pertama di Bontang

Network — Kaltim Today 24 Januari 2025 10:13
Upaya Dukung Kemandirian Industri Nasional, Pupuk Kaltim Bangun Pabrik Soda Ash Pertama di Bontang
Pembangunan pabrik soda ash merupakan diversifikasi usaha Pupuk Kaltim yang berfokus untuk memberikan nilai tambah pada produk-produk ramah lingkungan. (Pupuk Kaltim/Istimewa)

Kaltimtoday.co - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bersiap merealisasikan pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia. Langkah strategis ini menjadi tonggak penting dalam upaya mendukung kemandirian industri nasional. Momentum ini ditandai dengan penandatanganan kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) yang direncanakan berlangsung di Jakarta pada Rabu, 22 Januari 2025. 

“Pupuk Kaltim memulai fase penting dengan pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia. Proyek ini dirancang untuk memperkuat sektor industri domestik dan sejalan dengan inisiatif pemerintah dalam mendorong keberlanjutan melalui proyek strategis,” ujar Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim, Teguh Ismartono, saat konferensi pers terkait penandatanganan kontrak EPC.

Pabrik ini akan dibangun di atas lahan seluas 16 hektar yang berlokasi di Kawasan PT Kaltim Industrial Estate, Bontang, Kalimantan Timur. Proyek ini merupakan bagian dari strategi hilirisasi pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada impor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022, Indonesia mengimpor 916.828 metrik ton soda ash. Angka ini diproyeksikan meningkat hingga 1,2 juta metrik ton pada tahun 2030. Dengan kapasitas produksi 300.000 metrik ton per tahun, pabrik ini diharapkan dapat memenuhi hingga 30% kebutuhan nasional.

Soda ash adalah bahan utama yang digunakan dalam berbagai sektor industri, seperti kaca, keramik, tekstil, kertas, dan aki. Selama ini, kebutuhan soda ash sepenuhnya dipenuhi melalui impor. Melalui pembangunan pabrik ini, Pupuk Kaltim berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan luar negeri.

“Langkah ini adalah bagian dari strategi kami untuk menciptakan kemandirian industri nasional. Pabrik soda ash akan memperkuat stabilitas pasokan, meningkatkan efisiensi biaya operasional, dan memperkokoh daya saing Indonesia di kancah global,” jelas Teguh.

Ketua Tim Persiapan Proyek Soda Ash, Rifki Adi Nugroho, menyatakan bahwa pabrik ini dirancang dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular dan ramah lingkungan. Proses produksi soda ash akan memanfaatkan amonia dan karbon dioksida (CO2) yang merupakan produk utama dan sampingan dari unit produksi lain di Pupuk Kaltim. Melalui pemanfaatan ini, pabrik diperkirakan mampu menyerap hingga 170.000 ton CO2 per tahun. Selain itu, produk sampingan berupa amonium klorida dapat diolah menjadi sumber nitrogen untuk kebutuhan produksi pupuk domestik maupun ekspor.

“Proyek ini tidak hanya memberikan nilai tambah secara ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan sosial. Kami yakin pabrik ini akan memberikan dampak positif yang signifikan,” ungkap Rifki.

Pembangunan pabrik soda ash ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2027. Pupuk Kaltim memastikan pelaksanaan proyek ini mematuhi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Langkah tersebut ditunjukkan melalui penyelesaian dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sebelum memulai konstruksi.

Proyek ini juga diproyeksikan akan menyerap hingga 800 tenaga kerja pada puncak pembangunan, dengan prioritas pada pekerja lokal.

“Keberadaan tenaga kerja ini akan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, terutama bagi pelaku UMKM yang menyediakan kebutuhan sehari-hari bagi para pekerja,” tambah Rifki.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya