Internasional
Update Terkini Konflik Rusia-Ukraina: AS Tutup Kedutaan di Kiev hingga Isu Invasi 16 Februari
Kaltimtoday.co - Saat ini, pasukan militer Rusia dan Ukraina menumpuk di perbatasan. Hal ini pun menjadi penanda bahwa hubungan kedua negara tersebut semakin memanas. Setidaknya, ada sekitar 130 ribu pasukan militer Rusia yang berada di perbatasan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahkan mengungkapkan, situasi tersebut tak pernah terjadi pada Eropa dan secara global.
AS Tutup Kedutaan di Kiev hingga Bank Dunia dan IMF Tarik Staf dari Ukraina
Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) memindahkan sementara sejumlah staf dari Ukraina di tengah ancaman perang dengan Rusia yang kian menguat.
Pada Senin (14/2/22), dalam memo internal yang didapat Reuters, Bank Dunia mengatakan telah menangguhkan sementara misi perwakilan di Ukraina dan memonitor dengan ketat perkembangan situasi di sana.
Memo itu tidak memberikan rincian tentang di mana dan berapa banyak staf Bank Dunia yang ditarik dari Ukraina.
Namun, seorang juru bicara Grup Bank Dunia mengatakan operasi pemberi pinjaman pembangunan di Ukraina akan terus berlanjut.
Sementara itu, IMF juga memindahkan perwakilannya di Ukraina, Vahram Stepanyan, ke luar negeri.
Sebelumnya, Amerika Serikat juga menutup kedutaan besarnya di Kiev dan memindahkannya ke Lviv.
Pemindahan tersebut dilakukan karena penumpukan secara dramatis pasukan militer Rusia di perbatasan.
AS juga memerintahkan seluruh warga negaranya yang berada di Ukraina untuk meninggalkan negara tersebut mengingat ancaman perang yang semakin menguat.
Isu Invasi Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta seluruh rakyat mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan secara serempak pada Rabu (16/2/22).
Sejumlah media Barat meyakini 16 Februari menjadi hari di mana Rusia akan menginvasi Ukraina meski tanpa sumber jelas.
"Mereka memberitahu kami bahwa 16 Februari akan menjadi hari penyerangan. Kami akan menjadikannya hari persatuan," kata Zelensky dalam pidatonya melalui sebuah video pada Selasa (15/2/22).
NATO Bersiap Hadapi Ancaman Rusia
Para menteri pertahanan NATO disebut berencana membentuk empat kelompok tempur multinasional di wilayah tenggara Eropa. Rencana ini dibuat kala ancaman agresi militer Rusia ke Ukraina semakin meningkat.
Pertemuan menteri sekutu pada Rabu (16/2/22) dan Kamis (17/222) akan memutuskan apakah NATO setuju memerintahkan komandan militer mereka untuk membuat rencana penempatan sekitar 1.000 pasukan ke Bulgaria, Rumania, Slovakia, dan Hungaria.
"Akan ada penugasan yang mengizinkan kami melakukan eskalasi, tetapi juga melakukan de-eskalasi bila Rusia menarik pasukan militer mereka," kata diplomat NATO kepada Reuters.
Meskipun Ukraina bukan anggota NATO dan aliansi itu tak wajib membela Kiev, masalah Ukraina-Rusia ini juga menyeret NATO ke dalamnya.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Ahli Peringatkan Potensi Perang Saudara di Amerika Serikat Setelah Percobaan Pembunuhan Trump
- Konflik Tak Kunjung Mereda, Jumlah Korban Tewas Perang di Ukraina Terus Bertambah
- Akui Kekalahan, Timnas Indonesia U-20 Dibekuk Skor 0-3 dari Ukraina U-23 di Toulon Cup 2024
- Iran Serbu Israel dengan Ratusan Drone hingga Rudal Balistik, Indonesia Pantau Eskalasi Konflik
- Serangan di Gedung Konser Moskow Rusia: Korban Tewas Bertambah Jadi 115 Orang