Daerah
Wali Kota Samarinda Pastikan Penyebab Motor Brebet akibat Buruknya Kualitas BBM Pertamax

Kaltimtoday.co, Samarinda - Melaui Konferensi Pers pada Senin (5/5/25), Wali Kota Samarinda Andi Harun umumkan hasil temuan kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax yang pada beberapa waktu lalu cukup menghebohkan masyarakat Kota Tepian.
Sebelumnya, hasil uji kelayakan BBM Pertamax yang dilakukan secara internal oleh Pertamina menunjukkan bahwa kualitas sampel berada dalam batas standar SK Dirjen Migas No. 3674K/24/DJM/2006.
Namun, fakta di lapangan berbicara lain. Wali Kota Samarinda kemudian menginstruksikan pihak terkait untuk melakukan kajian akademis uji kualitas BBM secara independen.
Adapun dalam prosesnya, Politeknik Negeri Samarinda secara resmi ditunjuk sebagai bagian dari team leader pengujian bersama dengan beberapa perguruan tinggi ternama lain.
Hasilnya, BBM jenis Pertamax yang beredar di sejumlah SPBU Samarinda terindikasi mengalami penurunan kualitas.
“Tiga sampel Pertamax yang tim independen lakukan uji coba berasal dari kendaraan terdampak. Seluruhnya menunjukkan angka RON di bawah standar yaitu 86,7, 89,6, dan terakhir 91,6,” katanya merinci.
Padahal, nilai RON Pertamax seharusnya tidak kurang dari 92. Sebagai tindak lanjut, sampel dengan RON tertinggi diputuskan untuk diteliti lebih lanjut dengan memperdalam parameter lainnya.
Dari beberapa parameter yang diteliti, setidaknya ada empat parameter yang tidak sesuai standar Pertamax.
Mulai dari kandungan timbal 66 ppm, air 742 ppm, benzen 8,38 persen, serta kandungan total aromatik 51,16 persen.
Selain timbal, hasil uji sedimen menunjukkan unsur logam berat lain seperti timah hingga rhenium turut didapati pada sampel. Kontaminasi dari unsur logam berat tersebut praktis memicu reaksi pembentukan hidrokarbon kompleks seperti polyethilen yang menyebabkan tersumbatnya filter pada sistem injeksi bahan bakar.
“Ini sekaligus membantah bahwa tangki kendaraanlah penyebabnya. Karena dari hasil uji sedimentasi yang dilakukan, tangki kendaraan itu tidak ada yang berbahan baku timbal.”
Andi Harun menegaskan, penyebab utama kendaraan bermotor brebet pada penelitian ini berasal dari kualitas BBM yang rusak.
“Paparan sinar matahari, kontaminasi logam, buruknya sistem penyimpanan hingga penambahan zat aditif berlebih merupakan faktor yang memungkinkan rusaknya kualitas BBM,” tutupnya.
[NKH | RWT]
Related Posts
- Sampah Plastik di Kaltim Capai 19,3 Persen, DLH Gencarkan Edukasi Kurangi Sampah dari Sumbernya
- Pemprov Kaltim Beri Insentif untuk 36.222 Guru PAUD hingga SMP, Termasuk di Pesantren dan Madrasah
- Raperda Penyelenggaraan Transportasi Kembali Dibahas, Dishub Samarinda Sampaikan Beberapa Usul ke DPRD
- Pembentukan 7 Desa Baru di Kukar Masuk Tahap Pembahasan, Sekda Tekankan Tiga Catatan Penting
- Sinergi Pemprov Kaltim dan Blue Sky Group Kian Mantap, Tempat Hiburan Baru di Samarinda Siap Launching dalam Waktu Dekat