Politik
Warganet Sebut Prabowo “Tone Deaf” Pasca Bilang Gaza Lemah Karena Tak Punya Militer, Ternyata Ini Artinya
Kaltimtoday.co - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto singgung Palestina di debat ketiga capres pada Minggu (7/1/2024). Sontak, hal ini menarik perhatian warganet dan menjadi perbincangan panas di media sosial, terutama platform Twitter (X).
Prabowo dianggap kurang empati terhadap warga Gaza di Palestina. Sorotan terutama ditujukan pada kalimat Prabowo saat menjelaskan visi misi di segmen awal debat. Perlu diketahui bahwa isu Palestina menjadi bahasan yang sensitif.
Dalam paparannya, Prabowo mengungkapkan bahwa kekuatan militer menjadi fondasi dasar kekuatan nasional. Baginya, ketiadaan kekuatan militer membuat suatu negara rentan terhadap penindasan.
"Kalau kita buka buku ilmu pengetahuan yang paling dasar kekuatan nasional harus ada kekuatan militer sejarah peradaban manusia mengajarkan bahwa bangsa itu akan dilindas seperti di Gaza seperti saat ini, akan diambil kekayaannya akan diusir dari tanah airnya, tidak bisa tidak kita harus kuat, kita harus kuat," tutur Prabowo di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (7/1/2024).
Prabowo kemudian memberikan contoh tentang negara yang dianggap lemah, seperti Palestina. Baginya, kondisi yang terjadi di Gaza, Palestina, merupakan hasil dari kelemahan kekuatan militer negara tersebut. Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh mengalami nasib serupa dengan Gaza.
Warganet Sebut Prabowo “Tone Deaf”
Kalimat ini yang diungkapkan Prabowo menjadi pusat perhatian warganet. Banyak yang menyebut Prabowo sebagai "tone deaf".
"Mengaitkan Gaza dengan kelemahan pertahanan itu... tone deaf banget." tulis akun @lilaxxxxx
Lantas, apa yang dimaksud dengan "tone deaf"?
Istilah ini cukup populer di media sosial. Dalam bahasa Inggris, istilah ini secara harfiah berarti "buta nada". Namun, dalam penggunaan sehari-hari, istilah ini merujuk pada seseorang yang sulit memahami perasaan orang lain.
Menurut definisi dari Cambridge Dictionary, "tone deaf" merujuk pada ketidakmampuan seseorang untuk memahami perasaan orang lain. Istilah ini juga menandakan kurangnya pemahaman akan kebutuhan dalam situasi penting.
Merriam Webster menjelaskan bahwa "tone deaf" menggambarkan kurangnya sensitivitas atau kepedulian, terutama terhadap sentimen publik, opini, atau selera.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Prabowo Subianto Tegaskan Dukungan Indonesia untuk Palestina dalam Pertemuan dengan Sekjen PBB
- Relawan Rudy-Seno "Rabu Biru" Fasilitasi Diskusi Pemuda dan Aktivis Kaltim di Nobar Debat Pilgub 2024
- Menlu Sugiono Tegaskan Dukungan Indonesia untuk Palestina di KTT BRICS Plus 2024
- Isran-Hadi vs Rudy-Seno Perang Gagasan dan Program dalam Debat Pilgub Kaltim 2024
- Luhut Binsar Pandjaitan Dilantik Jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Ini Tugasnya