Berau

Ajarkan Bahasa Inggris dan Keterampilan, Yayasan Kalasahan Berkomitmen Kembangkan Potensi Anak-Anak Maratua

Kaltim Today
08 Juni 2022 13:20
Ajarkan Bahasa Inggris dan Keterampilan, Yayasan Kalasahan Berkomitmen Kembangkan Potensi Anak-Anak Maratua
Yayasan Kalasahan ingin turut serta dalam mengembangkan potensi yang dimiliki anak-anak Maratua. (IST)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Berangkat dari kesadaran akan pentingnya pendidikan untuk seseorang, Yayasan Kalasahan pun berdiri. Eksistensi non-governmental organization (NGO) yang ada di Kampung Teluk Harapan, Kecamatan Pulau Maratua, Berau itu memasuki tahun kedua.

Ketua Kalasahan, Revalusia atau yang akrab disapa Reva itu berbagi kisah. Kepada Kaltimtoday.co, Reva menggambarkan bahwa anak-anak di Maratua sangat antusias untuk belajar. Hal itu yang jadi penyemangat bagi pihaknya agar terus bertahan dan berbagi ilmu. Fokus dari Kalasahan Maratua memang untuk mengedukasi dan memberi pengajaran mengenai skill kepada anak-anak.

"Pada dasarnya kan di sana itu pariwisata. Jadi untuk edukasinya, kami fokus untuk bahasa Inggris. Kalau skill, kami ajari menanam, menjahit, dan hal-hal lain yang dibutuhkan anak-anak di sana," jelas Reva, Rabu (8/6/2022).

Namun tak menutup kemungkinan pula untuk mengajar bidang lain di luar bahasa Inggris. Reva menjelaskan, misalkan ada relawan yang punya keahlian di bidang lain seperti mengajar matematika, mengaji, hingga mendongeng pun diperkenankan. Anak-anak yang tertarik untuk belajar secara gratis ini pun cukup membawa Kartu Keluarga (KK) dan memberikan nomor telepon orangtua. Dari situ, peminatnya pun makin banyak.

Edukasi bahasa Inggris dan skill lainnya jadi hal yang dibagikan Yayasan Kalasahan untuk anak-anak di Maratua, Berau. (IST)
Edukasi bahasa Inggris dan skill lainnya jadi hal yang dibagikan Yayasan Kalasahan untuk anak-anak di Maratua, Berau. (IST)

Sebenarnya, Kalasahan terbuka bagi siapapun dari berbagai usia. Namun masih ada orang dewasa yang canggung untuk ikut bergabung. Walhasil, kalangan anak-anak yang jadi fokus.

"Kalasahan terbuka bagi siapapun. Supaya orang tahu kalau di Maratua ada yang begini. Jadi anak-anak di Maratua bisa berekspresi dan berani berbicara dengan orang lain dengan kata-kata yang tertata," lanjut Reva.

Pengajaran dengan metpde yang tak kaku diterapkan oleh Yayasan Kalasahan. Anak-anak jadi lebih menikmati momen belajar itu. (IST)
Pengajaran dengan metpde yang tak kaku diterapkan oleh Yayasan Kalasahan. Anak-anak jadi lebih menikmati momen belajar itu. (IST)

Sejauh ini berdasarkan absensi, terdata ada 70 anak yang mengikuti pembelajaran di Kalasahan. Anak-anak itu masih bersekolah di PAUD hingga SD. Metode belajar yang diterapkan pun tidak kaku. Terkadang diselingi candaan agar mencairkan suasana bersama anak-anak. Sebagian besar dari mereka memang berasal dari Maratua. Namun ada juga yang dari kampung lain meski terkendala jarak yang cukup jauh.

Sampai saat ini, Kalasahan belum punya pendanaan dari siapapun. Semua masih memakai uang pribadi. Termasuk ketika mereka menempati rumah pertama yang sengaja disewa sebagai basecamp yayasan. Perbaikan di rumah itu sempat mereka lakukan dengan dana pribadi.

Namun karena satu dan lain hal, Yayasan Kalasahan tak diperkenankan untuk memperpanjang kontrak sewa dengan alasan yang tak pasti oleh pemilik. Kendati demikian, Kalasahan tak patah semangat. Kini, Kalasahan sudah pindah ke kontrakan baru dan tetap berkomitmen untuk merajut mimpi bersama anak-anak Maratua.

Awalnya, Kalasahan mempunyai 4 guru inti dengan waktu mengajar seminggu sekali. Kala itu, Reva dan 1 kawannya, Serli yang paling sering berkegiatan dan mengajar di Maratua. Terkadang juga dibantu oleh relawan. Namun sekarang, yang aktif ada 1 guru dan 2 relawan. Pernah setahun mengajar di Maratua, kini Reva memutuskan untuk kembali ke Balikpapan. Saat ini di Yayasan Kalasahan, dirinya lebih fokus untuk merekrut tenaga pengajar berkualitas yang bakal dikirim ke Maratua.

"Sistem pendidikan di Maratua itu bagus. Sebelumnya, kami pernah mau menyosialisasikan yayasan ini ke SD-SD. Tapi saat itu karena masih terkendala guru yang kami dapatkan, akhirnya kami tunda. Kami tetap ingin berdampingan," beber Reva lagi.

Penuh lika-liku demi mempertahankan Yayasan Kalasahan, Reva dan teman-temannya memutuskan untuk terus berjalan. Dia ingin mengingatkan bahwa pendidikan merupakan hal penting bagi semua orang dan edukasi jadi senjata terampuh.Tak ada niat apapun selain menebarkan kebaikan.

"Hidup kan harus terus belajar. Kami belajar dengan murid, murid belajar dengan kami. Kami yakin bisa ikut membantu untuk mengembangkan anak-anak di Maratua," tutupnya.

[YMD | RWT]



Berita Lainnya