Advertorial

Alat Olahraga Jadi Media Keakraban Mahasiswa Kukar di Perantauan

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 09 Mei 2025 17:49
Alat Olahraga Jadi Media Keakraban Mahasiswa Kukar di Perantauan
Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni. (Jen/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Suasana asrama mahasiswa Kutai Kartanegara (Kukar) di Yogyakarta dan Makassar kini tak hanya menjadi tempat istirahat dan belajar. Sejak bantuan sarana olahraga diserahkan, ruang-ruang terbuka di sekitar asrama mulai dimanfaatkan untuk kegiatan fisik bersama.

Bantuan peralatan olahraga dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar ini tak hanya bertujuan menjaga kesehatan. Lebih dari itu, keberadaannya menjadi media pengikat kebersamaan antarwarga asrama.

Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni, menjelaskan bahwa salah satu alasan memilih bantuan berupa alat olahraga adalah untuk mendorong terciptanya interaksi positif antarmahasiswa Kukar yang tinggal jauh dari kampung halaman.

“Olahraga bisa menjadi perekat sosial. Di tengah kesibukan kuliah, mahasiswa butuh ruang untuk saling mengenal, saling mendukung,” ujarnya.

Peralatan yang diberikan, seperti raket bulu tangkis dan bola voli, sengaja dipilih karena mudah dimainkan secara berkelompok. Selain itu, jenis olahraga ini dinilai cocok untuk area terbatas seperti lingkungan asrama.

Ali menilai, suasana akrab di antara mahasiswa perantauan penting untuk menciptakan kenyamanan selama menempuh pendidikan. Apalagi, sebagian besar dari mereka baru pertama kali tinggal jauh dari keluarga.

“Kami ingin asrama menjadi rumah kedua yang hangat dan saling mendukung, bukan sekadar tempat tidur,” katanya.

Mahasiswa yang tinggal di asrama pun mengapresiasi inisiatif tersebut. Beberapa di antara mereka mulai rutin bermain bulu tangkis bersama di sore hari, sambil berbincang santai melepas lelah.

Keakraban yang terbentuk melalui kegiatan fisik itu bahkan mulai merembet ke kegiatan lain, seperti memasak bersama atau diskusi akademik informal.

Dispora Kukar berharap, interaksi semacam ini bisa memperkuat semangat kolektif antarmahasiswa, sekaligus menumbuhkan rasa memiliki terhadap sesama perantau dari daerah asal yang sama.

“Ketika mereka saling mengenal dan saling bantu, itu sudah bagian dari pembinaan karakter pemuda,” Tandasnya.

[RWT | ADV DISPORA KUKAR]



Berita Lainnya