Samarinda

Antisipasi Kecurangan di Pemilu 2024, Pemkot Samarinda Bakal Buat Aplikasi Pengawasan Kotak Suara

Kaltim Today
04 Januari 2023 17:13
Antisipasi Kecurangan di Pemilu 2024, Pemkot Samarinda Bakal Buat Aplikasi Pengawasan Kotak Suara
Wali Kota Samarinda, Andi Harun.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Jelang Pemilu 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda mulai lakukan sejumlah persiapan. Termasuk melantik 50 anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pada Rabu (4/1/2023).

Di bidang penyelenggaraan pemilu, Pemkot Samarinda juga akan melakukan beberapa hal. Wali Kota Samarinda, Andi Harun menjelaskan, pihaknya akan berkomunikasi dengan pengembang aplikasi dan IT.

Sebab akan ada 1 instrumen yang semuanya bisa masuk di dalam instrumen itu. Mulai pemerintah, TNI-Polri, kejaksaan, dan pengadilan. Berupa aplikasi untuk pengawasan kotak suara. Sebab isu pemanfaatan surat suara dan mobilisasi surat suara masih kerap terjadi di Samarinda.

"Agar semua kejadian yang terjadi dari hal kecil sampai besar, kami punya record-nya. Sehingga semua bisa terantisipasi. Pemerintah memiliki catatan ketika masalah ini dianggap bermasalah oleh para pihak yang menjadi peserta pemilu atau yang berkepentingan di pemilu," ungkap Andi kepada awak media.

Dibentuknya aplikasi itu juga sekaligus bertujuan untuk memberi pesan ke peserta pemilu bahwa sistem pengawasan yang ada nanti sangat berlapis. Sehingga bisa menahan diri untuk tidak melakukan kecurangan dalam bentuk apapun. Termasuk tindakan di luar hukum dari proses penyelenggaraan pemilu. Baik saat kampanye, masa tenang, penyelenggaraan, perhitungan, rekapitulasi, sampai pelantikan.

"Jadi di samping itu, bagaimana meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilu dari tahun ke tahun. Sehingga hal-hal yang bisa diminimalisir, kami minimalisir dengan menerapkan prinsip penyelenggaraan pemilu yang bersih, jujur, dan adil," sambungnya.

Demi meningkatkan antusiasme dan partisipasi masyarakat di Pemilu 2024 ini, mulai 2023 pemerintah akan menginsentifkan sosialisasi dan edukasi politik pada masyarakat. Sekaligus mengingatkan bahwa pentingnya pemilu untuk keberlangsungan kesejahteraan dan pembangunan yang ada.

"Perlu ada keterlibatan masyarakat dalam menyukseskan pemilu. Turun ke TPS menggunakan hak pilihnya, selama ini rata-rata secara keseluruhan yang tak gunakan hak pilihnya sekitar 30-40 persen. 2024 semoga semakin bisa meningkat," tandasnya.

[YMD | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya