banner

Advertorial

Atasi Stunting di PPU, Syahrudin M Noor Tekankan Pentingnya Pendekatan Strategis dan Berkelanjutan

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 17 November 2023 15:44
Atasi Stunting di PPU, Syahrudin M Noor Tekankan Pentingnya Pendekatan Strategis dan Berkelanjutan
Ketua DPRD PPU, Syahrudin M Noor. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Penajam Paser Utara (PPU), Syahrudin M Noor, memberikan penekanan khusus pada gerakan penanganan stunting sebagai bagian dari instruksi nasional. Dalam pandangannya, Syahrudin M Noor menggarisbawahi pentingnya pendekatan strategis dan berkelanjutan dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia.

Syahrudin menyoroti bahwa instruksi nasional terkait stunting bukan hanya mencakup penurunan angka kemiskinan ekstrem, tetapi juga fokus pada pengurangan kasus stunting. 

"Gerakan penanganan stunting ini kan instruksi secara nasional, ada delapan instruksi, salah satunya kemiskinan ekstreme dan penurunan stunting," ujar Syahrudin.

Menurutnya, upaya penanganan stunting di tingkat kabupaten dan kota harus dilakukan secara masif. Gerakan-gerakan yang signifikan dipercaya bisa menekan prevelensi angka stunting. 

Ia mencatat bahwa, dalam Program Pengembangan Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (PKKBPK) di PKK, terdapat penugasan khusus di tingkat bawah untuk menangani kasus stunting secara detil.

"Dalam PKK itu ada penugasan secara masing-masing di tingkat bawahnya, jadi kalau ada terdeteksi anak stunting pasti dicobatangani. Kalau pemulihan sih pasti jangka panjang," tambahnya.

Syahrudin berharap bahwa, persentase kasus stunting di PPU dapat terus menurun, yang menunjukkan adanya efektivitas dari sosialisasi dan edukasi terhadap angka pernikahan usia dini. 

Dirinya mengakui bahwa, akar permasalahan stunting seringkali bermula dari pernikahan usia dini, sehingga diperlukan upaya pencegahan dan edukasi lebih lanjut.

"Pemahaman ini harus diberikan dan diedukasi kepada remaja-remaja yang mau menikah. Jadi enggak boleh tuh menikah di bawah umur karena peluang besar terjadinya stunting itu menikah di bawah umur, makanya perlu edukasi," tegasnya.

Dalam konteks ini, Syahrudin menyoroti pentingnya memberikan pemahaman yang cukup kepada remaja tentang dampak buruk pernikahan usia dini, termasuk risiko stunting yang dapat berdampak jangka panjang terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Upaya ini dianggapnya sebagai bagian integral dari gerakan nasional untuk mencapai hasil yang signifikan dalam menanggulangi stunting di Indonesia.

[RWT | ADV DPRD PPU]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya