Nasional
Bahlil Sebut Penataan Distribusi Gas 3 Kg untuk Cegah Kebocoran Subsidi Rp 26 Triliun
![Bahlil Sebut Penataan Distribusi Gas 3 Kg untuk Cegah Kebocoran Subsidi Rp 26 Triliun](https://kaltimtoday.co/wp-content/uploads/2025/02/bahlil-lahadalia-dok-setneg-67a920f18a83b.jpg)
Kaltimtoday.co - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa distribusi gas elpiji 3 kilogram yang tidak tepat sasaran berpotensi menyebabkan kebocoran subsidi hingga Rp 26 triliun. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah menerapkan kebijakan pembelian gas 3 kg hanya melalui pangkalan atau subpangkalan guna memastikan subsidi negara tepat sasaran.
Setiap tahun, pemerintah mengalokasikan subsidi sebesar Rp 87 triliun untuk gas elpiji 3 kg. Namun, menurut Bahlil, sekitar 25-30% dari total subsidi tersebut berpotensi hilang akibat distribusi yang tidak terkontrol.
"Jika kita hitung potensi kerugian akibat kebocoran subsidi, sekitar 25-30% dari Rp 87 triliun, maka bisa mencapai Rp 25 hingga Rp 26 triliun," ujar Bahlil.
Bahlil menjelaskan bahwa subsidi energi yang diberikan pemerintah mencakup tiga sektor utama, yakni BBM, listrik, dan gas elpiji. Presiden Prabowo telah menginstruksikan agar setiap dana subsidi yang dialokasikan harus benar-benar sampai kepada masyarakat dan tidak disalahgunakan.
Saat awal menjabat sebagai Menteri ESDM, Bahlil menerima laporan dari aparat penegak hukum dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenai kerentanan distribusi subsidi gas elpiji 3 kg. Oleh karena itu, diperlukan langkah penataan distribusi agar kebocoran subsidi dapat diminimalisir.
Dengan subsidi sebesar Rp 36.000 per tabung, harga gas elpiji 3 kg seharusnya dijual di pangkalan seharga Rp 12.000 per tabung. Dari agen ke pangkalan, harga maksimal ditetapkan sebesar Rp 15.000. Namun, di tingkat pengecer, harga yang diterima masyarakat sering kali jauh lebih tinggi, berkisar antara Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per tabung akibat permainan harga yang tidak terpantau oleh sistem.
"Distribusi dari agen ke pangkalan sudah terpantau melalui aplikasi, tetapi dari pangkalan ke pengecer belum ada sistem yang mengontrolnya. Inilah celah yang sering dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk memainkan harga," ungkap Bahlil.
Sebagai solusi, pemerintah berencana mengubah status pengecer menjadi subpangkalan agar masyarakat dapat membeli langsung dengan harga yang lebih terjangkau. Saat ini, terdapat sekitar 375 ribu pengecer gas elpiji 3 kg di seluruh Indonesia yang akan diubah statusnya menjadi subpangkalan.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Bahlil Bantah Penangguhan Gelar Doktor dari UI, Sebut Wisuda Dijadwalkan Desember
- Pemerintah Tunda Pembatasan BBM Bersubsidi, Bahlil: Masih Dikaji
- Dayang Donna Faroek Bertemu Bahlil Lahadalia, Dapat Dukungan untuk Pilkada PPU 2024
- Foto Diduga Bahlil Lahadalia dengan Whisky Hibiki Beredar, Kader Golkar Melapor ke Bareskrim Polri
- Disebut Bahlil Lahadalia Saat Munas Golkar, Ini Sejarah Singkat Raja Jawa Asli, Leluhur Sri Sultan Hamengku Buwono