Advertorial
Brigade Pangan Kukar Didorong Manfaatkan Kredit Tanpa Bunga untuk Kuatkan Modal

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Program Brigade Pangan di Kutai Kartanegara (Kukar) terus berjalan di beberapa kecamatan. Hingga kini, sudah ada 11 Brigade Pangan yang tersebar di wilayah optimasi lahan rawa dengan total luas mencapai 2.392 hektare.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar Muhammad Taufik menyebutkan, keberadaan Brigade Pangan ini difokuskan di empat kecamatan, yakni Marangkayu, Anggana, Samboja, dan Tenggarong. Dari target 12 Brigade, baru 11 yang terbentuk.
“Lima ada di Marangkayu, empat di Anggana, satu di Jahab (Tenggarong), dan dua di Samboja,” jelas Taufik belum lama ini.
Sejak dijalankan, Brigade Pangan sudah menerima sejumlah bantuan yang sifatnya lengkap, mulai dari benih padi, kapur, biaya olah tanah, hingga alat mesin pertanian. Bahkan, ada pula pekerjaan fisik berupa optimasi lahan seperti pembangunan saluran, jembatan, dan pintu air yang dikerjakan bersama TNI.
Menurut Taufik, konsep Brigade Pangan berbeda dengan Kelompok Tani (Poktan) biasa. Jika poktan hanya berfokus pada satu bagian, Brigade Pangan diharapkan mampu mengelola pertanian secara lebih utuh dari hulu hingga hilir.
“Mereka ini bahkan ada perjanjian dengan pemilik lahan. Umumnya bagi hasil 70 persen untuk Brigade, 30 persen untuk pemilik lahan,” ungkapnya.
Meski demikian, ada tantangan besar yang masih dihadapi. Sebagai lembaga baru, Brigade Pangan mengalami keterbatasan modal untuk operasional. Beberapa kelompok bahkan harus berhutang untuk mencukupi kebutuhan alat dan aktivitas di lapangan.
“Untuk mobilisasi bantuan saja kadang masih perlu dukungan dari kabupaten atau Kodim. Ada juga yang bisa swadaya, tapi secara umum memang masih kesulitan,” katanya.
Guna mengatasi masalah permodalan, Pemkab Kukar sebenarnya sudah menyiapkan skema Kredit Kukar Idaman. Program ini bisa dimanfaatkan petani tanpa bunga, hanya dengan persyaratan agunan sesuai ketentuan Bankaltimtara.
Namun, hingga saat ini, kredit tersebut belum banyak digunakan oleh Brigade Pangan. Salah satu penyebabnya, petani masih merasa takut berhutang.
“Padahal tidak ada bunga, cuma ada agunan. Itu yang terus kami dorong supaya dimanfaatkan,” tegas Taufik.
Ia menambahkan, sudah ada tanda positif dari wilayah Anggana yang mulai menjalin komunikasi dengan Bankaltimtara terkait kredit ini. Ke depan, Distanak Kukar juga akan mensosialisasikan Brigade Pangan ke kecamatan lain agar konsep kelembagaan ini semakin dipahami dan bisa berkembang lebih luas.
“Secara konseptual, Brigade Pangan ini adalah lembaga petani yang lengkap. Jadi akan terus kami dorong agar makin kuat, terutama dari sisi permodalan,” tutupnya.
[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]
Related Posts
- Desa Sumber Sari Penuhi Kebutuhan Pangan dengan Potensi Pertanian Lengkap
- Desa Bukit Raya Dorong Regenerasi Petani, Pertanian Jadi Andalan Ekonomi Warga
- Kelangkaan Beras Premium di Kaltim, Rudy Mas'ud: Masyarakat Jangan Panic Buying
- Kaltim Siapkan 506 Ton Cadangan Beras untuk Antisipasi Krisis Pangan
- PT Berau Coal Salurkan Ratusan Ribu Bibit Kakao untuk Perkuat Ekonomi Petani