Daerah

Dermaga Harapan Baru Siap Direvitalisasi 2026: Tambat Kapal, Dongkrak PAD, hingga Hidupkan Kembali Memori Transportasi Sungai

Nindiani Kharimah — Kaltim Today 22 November 2025 08:28
Dermaga Harapan Baru Siap Direvitalisasi 2026: Tambat Kapal, Dongkrak PAD, hingga Hidupkan Kembali Memori Transportasi Sungai
Potret penambatan sejumlah kapal yang ada di Dermaga Harapan Baru. (Nindi/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Rencana revitalisasi Dermaga Harapan Baru memasuki fase penentuan. Setelah melalui beberapa kali paparan teknis, Wali Kota Samarinda Andi Harun akhirnya memberikan lampu hijau atas konsep yang disusun Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda. Dengan restu tersebut, proyek kini tinggal menunggu penerbitan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2026 untuk segera dilelang dan dikerjakan.

Kepala Dinas Perhubungan Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menyampaikan bahwa proyek ini sudah berada dalam daftar prioritas pemerintah kota untuk tahun depan. Ia memastikan seluruh konsep telah disetujui andai DPA sudah turun, pembangunan bisa langsung bergulir. 

“Paparan terakhir sudah disetujui Pak Wali. Tinggal menunggu realisasi anggaran 2026, karena arahan beliau ini memang menjadi fokus utama,” ujar Manalu, Jumat (21/11).

Menurutnya, revitalisasi dermaga bukan sekadar penataan infrastruktur, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Dermaga Harapan Baru akan difungsikan sebagai lokasi tambat kapal-kapal yang tiba pada malam hari dari arah hulu Sungai Mahakam. Selama ini, pengolongan Jembatan Mahakam hanya dibuka pada pagi dan siang sehingga kapal yang datang malam harus menunggu. 

“Ketika pengolongan belum dibuka, kapal itu akan tambat sementara di dermaga Harapan Baru. Ini sangat ideal untuk menata alur pelayaran,” jelasnya.

Dishub Samarinda telah menyiapkan anggaran sekitar Rp29 hingga 30 miliar untuk pembangunan dermaga tersebut. Seluruh pengerjaan ditargetkan rampung dalam satu tahun anggaran, tanpa tahap berkelanjutan. “Proyek ini langsung selesai dalam setahun, tidak bertahap,” tegas Manalu.

Selain fungsi operasionalnya, Dishub juga menyelipkan konsep inovatif yang menghidupkan kembali sejarah transportasi sungai di Samarinda. Dermaga Harapan Baru dulunya merupakan dermaga feri sebelum hadirnya Jembatan Mahakam, lengkap dengan Movable Bridge (MB) yang digunakan kapal Roro penghubung Samarinda Seberang ke kawasan kota melalui jalur Sungai Kunjang. 

Identitas sejarah itu ingin kembali diangkat sebagai daya tarik wisata. “Kami ingin Harapan Baru menjadi destinasi. Dulu tempat ini pusat aktivitas transportasi sungai sebelum jembatan berdiri,” ungkap Manalu.

Ia memastikan tidak ada pelebaran lahan dalam proyek ini, namun kawasan eks-feri akan ditata ulang agar lebih rapi, fungsional, dan nyaman sebagai ruang publik sekaligus fasilitas pelayanan pelayaran. Penataan ini diharapkan dapat mengembalikan karakter kawasan tanpa mengubah bentang lahan secara drastis.

Saat ini Dishub menunggu penerbitan DPA 2026 agar dokumen lelang dapat segera diserahkan ke Unit PBJ. Jika tidak ada kendala administratif, proses lelang bisa dimulai pada awal tahun. “Semakin cepat DPA terbit, semakin cepat kita bikin lelangnya berjalan,” pungkasnya.

Dengan revitalisasi yang menonjolkan fungsi strategis, nilai sejarah, dan potensi wisata, Dermaga Harapan Baru diproyeksikan menjadi simpul baru transportasi sungai sekaligus wajah baru kawasan pesisir Samarinda.

[NKH | RWT] 



Berita Lainnya