Kukar
Dinas Ketahanan Pangan Bekerja Sama dengan Tim Penggerak PKK Kukar Gelar Festival Pangan Lokal B2SA
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Potensi keragaman olahan pangan mempunyai ciri khas yang berbeda di setiap daerah. Saat ini, perlu dorongan agar kuliner khas Kutai terus diminati oleh masyarakat.
Seperti diketahui, kuliner khas Kutai memiliki kearifan lokal yang berbeda di setiap kecamatan. Potensi inilah yang mendorong Dinas Ketahanan Pangan Kukar bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kukar mengadakan Festival Pangan Lokal Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) tingkat kabupaten. Kegiatan ini dilaksanakan di Pendopo Wakil Bupati Kukar, Kamis (13/8/2020).
Festival Pangan Lokal B2SA tingkat Kabupaten diikuti oleh 10 Tim Pengerak PKK Kecamatan di Kukar. Setiap utusan mempersembahkan hasil olahan kuliner yang akan dinilai oleh juri.
Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono mengatakan, sangat mengapresiasi festival ini karena telah menujukkan olahan kuliner dengan kearifan lokal di masing-masing kecamatan di festival ini.
"Terlihat jelas bahwa di Kukar punya potensi sumber pangan yang beragam, sangat mungkin jadi inovasi olahan bahan makanan," ujarnya.
Suggono menambahkan, kreativitas ini jangan sampai selesai di festival ini saja tapi perlu dikembangkan dalam bentuk produksi rumahan untuk meningkatkan pendapatan.
"Saya berharap, Tim Pengerak PKK bisa melakukan festival ini di tingkat kecamatan," ungkap Sunggono.
Sementara itu, Plt Dinas Ketahan Pangan Kukar, Muhammad Wahly mengucapkan, terima kasih atas partisipasi Tim PKK kecamatan yang mengikuti festival ini.
"Festival B2SA olahan makanan sangat bervariasi dari setiap peserta, sebagai bentuk antusias yang tinggi terhadap festival ini," pungkasnya.
Wahly menambahkan, sebenarnya ada 18 kecamatan yang diundang, tapi saat ini hanya 10 kecamatan yang mengikuti festival.
"Ada 8 Kecamatan yang tidak mengikuti ini, kami maklum saja," ujarnya.
Kecamatan Muara Muntai berhasil menyabet juara Festival Pangan Lokal B2SA, diikuti dengan Tenggarong serta Loa Janan.
"Festival ini baru bisa dilaksanakan setelah dua tahun lamanya. Biasanya festival ini diadakan setiap tahun," tutup Wahly.
[SUP | RWT]