Advertorial

DKP PPU Gelar Sosialisasi Hidroponik Sambut Natal dan Tahun Baru

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 22 November 2024 13:11
DKP PPU Gelar Sosialisasi Hidroponik Sambut Natal dan Tahun Baru
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Penajam Paser Utara (PPU), Mulyono. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tengah mempersiapkan langkah strategis untuk menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru) melalui peningkatan kapasitas petani. 

Salah satunya adalah mengadakan sosialisasi budidaya sayuran dengan metode hidroponik pada awal Desember mendatang. Langkah ini diambil sebagai antisipasi terhadap peningkatan konsumsi masyarakat dan potensi inflasi yang kerap terjadi pada periode tersebut.

"Ini semua berkaitan dengan bagaimana kami menyambut Nataru, karena biasanya terjadi peningkatan konsumsi dan inflasi di masa-masa tersebut," ujar Kepala DKP PPU, Mulyono.

DKP PPU menyadari bahwa kebutuhan pangan masyarakat cenderung melonjak saat perayaan Nataru, khususnya untuk sayuran segar. Untuk itu, pemerintah daerah berupaya memberikan edukasi kepada kelompok tani tentang teknik budidaya yang lebih modern dan efisien. 

Hidroponik dipilih sebagai salah satu metode yang dinilai mampu memenuhi kebutuhan tersebut tanpa harus bergantung pada lahan luas.

Mulyono menjelaskan bahwa selain sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat, sosialisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran petani tentang praktik budidaya yang lebih ramah lingkungan. 

Salah satu anjuran yang ditekankan dalam sosialisasi tersebut adalah pengurangan penggunaan bahan kimia dalam proses pertanian.

"Oleh karena itu, kami turun langsung ke kelompok-kelompok tani untuk memberikan edukasi tentang budidaya yang baik sesuai anjuran pemerintah," kata Mulyono. 

"Kalau bisa, bahan kimia itu mulai dikurangi, mengingat risiko dan harganya yang mahal," tambahnya.

Metode hidroponik menjadi salah satu solusi yang ditawarkan oleh DKP PPU untuk mendukung ketersediaan pangan selama Nataru. 

Teknik ini memungkinkan petani untuk menanam sayuran di media air tanpa tanah, sehingga lebih hemat ruang dan efisien dalam penggunaan air. Selain itu, hasil panen dengan metode ini cenderung lebih bersih dan aman untuk dikonsumsi.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 



Berita Lainnya