Advertorial

DLH PPU Sebut Sekolah Adiwiyata Mampu Membentuk Kesadaran Lingkungan Pelajar

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 22 Februari 2024 16:36
DLH PPU Sebut Sekolah Adiwiyata Mampu Membentuk Kesadaran Lingkungan Pelajar
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU, Tita Deritayati. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU menekankan peran penting Sekolah Adiwiyata dalam memperkuat kesadaran lingkungan di kalangan pelajar. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Tita Deritayati, Kepala DLH PPU, yang menekankan pentingnya program Adiwiyata sebagai upaya untuk mendorong perilaku berbudaya lingkungan.

Menurut Tita, program Adiwiyata melibatkan berbagai pihak, termasuk siswa, wali murid, kelas, dan warga sekolah. 

"Jadi kalau Adiwiyata itu dia memang ada pelibatan, siswa, wali murid dan kelas serta warga sekolah. Jadi memang sebenarnya program Adiwiyata itu bagaimana pelajar memahami perilaku berbudaya lingkungan," jelasnya.

Salah satu inisiatif yang diambil dalam program Adiwiyata adalah pendirian bank sampah di sekolah. Tita menjelaskan bahwa bank sampah bukan hanya menjadi tempat untuk mengumpulkan sampah demi keuntungan finansial semata, melainkan sebagai sarana untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya peduli lingkungan.

"Sebenarnya bank sampah itu salah satu cara bagaimana kita mengajak siswa, wali murid, dan warga sekolah itu peduli lingkungan, bukan bicara banyak-banyak dapat duit dari bank sampah tetapi lebih ke edukasinya, bukan bisnisnya," tambahnya.

Dengan melibatkan siswa dalam pengelolaan sampah melalui bank sampah sekolah, DLH PPU berharap dapat membentuk kesadaran baru bahwa sampah bukanlah sesuatu yang kotor, tetapi memiliki nilai ekonomis jika dikelola dengan baik. 

"Kita membuat rasa kepeduliannya dan merubah pola pikirnya bahwa sampah itu bukan sesuatu yang kotor. Kalau dia dikelola dengan benar, dia menjadi punya nilai ekonomis dan seharusnya memang yang mengelola sampahnya ya para pelajar," ungkap Tita.

Tak hanya itu, sekolah Adiwiyata juga mendorong pengurangan produk sekali pakai dengan menggalakkan penggunaan botol air minum yang bisa diisi ulang, sebagai pengganti minuman kemasan. 

"Kalau di sekolah Adiwiyata itu kan sekarang juga ada pengurangan produk sekali pakai, jadi mereka tidak lagi bawa minuman kemasan tetapi botol air minum. Jadi supaya di rumah juga terbiasa memilah sampahnya," tutupnya.

Melalui program Adiwiyata, DLH PPU bertekad untuk terus mengedukasi generasi muda tentang pentingnya menjaga lingkungan, memperkuat kesadaran akan pengelolaan sampah, serta mengambil langkah nyata dalam mengurangi penggunaan produk sekali pakai.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya