Samarinda

DLH Samarinda Apresiasi Sahabat Jeng Rinda yang Berhasil Kumpulkan Ratusan Liter Limbah Minyak Jelantah

Kaltim Today
28 Mei 2021 07:00
DLH Samarinda Apresiasi Sahabat Jeng Rinda yang Berhasil Kumpulkan Ratusan Liter Limbah Minyak Jelantah
Jerigen minyak jelantah yang dilatekan diteras kantor pemerintah untuk mendukung prohram Jeng Rinda DLH Samarinda.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Program Jelantah Membangun Kota Samarinda (Jeng Rinda) yang di launching akhir Maret lalu oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda untuk mengurangi pencemaran dari minyak jelantah tersebutm, mendapat respon cukup baik dari pegawai lingkup Pemkot dan pelaku usaha.

Di mana, setiap instansi pemerintah lingkungan teras Samarinda dipasangi jiregen-jiregen untuk diisi minyak jelantah. Contoh di kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sebulannya bisa terkumpul 80 liter minyak jelantah.

"Limbah minyak jelantah dari Donasi Sahabat Jeng Rinda yang nantinya secara simbolis diserahkan ke Wali Kota pada 2 Juni nanti. Uang yang didapatkan akan dipergunakan untuk membuat neon box berisi Tata Tertib (Tatib) yang akan dipasang diperniagaan segmen Dadi Mulya," terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Nurrahmani, saat dijumpai di ruang kerjanya, Jalan MT Haryono, Kamis (27/5/2021).

Sedangkan dari pelaku usaha. Dikatakan Yama, sebelumnya DLH yang menjemput bola untuk diantarkan ke PT Garuda Sinar Perkasa (GSP). Namun, sekarang pelaku usaha sendiri yang melaporkan langsung ke PT GPS.

"Terakhir yang saya tahu saldo yang ada saat ini Rp10 juta hasil dari penjualan minyak jelantah dari pelaku usaha. Uang nanti itu akan diorientasikan ke sekolah-sekolah berbasis lingkungan. Misalnya, sekolah itu ingin maju di lomba Adiwiyata mereka ingin membeli wastafel nanti dari uang itu bisa dipergunakan," jelas Yama.

Yama mengatakan, adanya program Jeng Rinda ini bisa membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Seperti merusak air bersih dan penggunaan berkali-kali minyak jelantah tidak baik bagi kesehatan.

"Bayangkan saja kalau minyak jelantah ini dibuang ke sungai. Tentu air akan tercemar dan melengket pada dinding drainase yang pasti menghambat saluran pengairan," tutup Yama.

[IN | NON | ADV DLH SAMARINDA]



Berita Lainnya