Balikpapan

DPRD Balikpapan Kritisi Perusahaan Sekitar Graha Indah yang Tak Peduli Lingkungan

Kaltim Today
17 Januari 2022 21:59
DPRD Balikpapan Kritisi Perusahaan Sekitar Graha Indah yang Tak Peduli Lingkungan
Anggota DPRD Balikpapan, Syarifuddin Oddang. (Suara.com)

Kaltimtoday.co, Balikpapan - Anggota DPRD Kaltim, Syarifuddin Oddang mengkritisi perusahaan-perusahaan serta masyarakat sekitar Graha Indah yang kurang peduli terhadap lingkungan. Ketidakpedulian ini menyebabkan banjir, kerusakan jalan, kerusakan fasilitas umum dan sosial sebab digunakan berjualan oleh Pedagang Kaki Lima (PKL) hingga parkir kendaraan roda enam milik perusahaan yang menyebabkan kemacetan.

Syarifuddin mengatakan, meskipun dari simpang tiga Gapura Perumahan Graha Indah hingga Pelabuhan Feri Kariangau dikelilingi oleh banyak perusahaan, namun sayang sekali perusahaan-perusahaan tersebut nampak tidak peduli dengan lingkungan sekitar.

Sebut saja drainase yang berada di depan perusahaan tidak berfungsi karena tidak dirawat dan dijaga sehingga ketika hujan deras akan terjadi banjir.

“Gimana enggak banjir, drainasenya aja ditumbuhi rumput setinggi itu,” ujar Syarifuddin melansir dari suara.com -jaringan Kaltimtoday.co, Senin (17/1/2022).

Anggota DPRD Dapil Balikpapan Utara ini mengungkapkan bahwa, salah satu penyebab banjir adalah drainase yang tidak lancar. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan tersebut harus bersinergi dan ikut andil dalam menjaga lingkungan dan tidak selalu bergantung kepada pemerintah.

Pria yang akrab disapa Oddang ini melanjutkan, untuk menyelesaikan banjir di Kelurahan Graha Indah tidak perlu dilakukan secara berulang. Namun, dengan syarat perusahaan sekitar sadar diri dan ikut andil dalam merawat serta menjaga.

“Kalau mau ributkan Graha Indah yang selalu banjir, percuma. Sepanjang jalan poros KM 5 ke pelabuhan ferry itu, parit sudah tidak layak,” ungkapnya.

Ia pun menyarankan agar perusahaan di sekitar Graha Indah untuk membersihkan area masing-masing saja. Bahkan, terdapat perusahaan alat berat yang dapat difungsikan.

"Kan banyak perusahaan di sana. Tugasi mereka, jangan mau terima bersihnya saja,” ucapnya.

Selain itu, politisi dari Partai Hanura ini juga menyampaikan bahwa masih banyak trailer milik perusahaan yang parkir di badan jalan sehingga menyebabkan kemacetan. Bahkan, merusak badan jalan.

Tak hanya itu, ia juga mengkritisi kinerja Satpol PP Balikpapan yang dinilai kurang peka dengan hal-hal tersebut. Seharusnya, Satpol PP lebih aktif dalam melihat situasi yang merusak tatanan kota. Semua elemen pun harus bertanggung jawab terhadap ketertiban lingkungan kota.

“Jangan karena ada perintah, Satpol PP baru turun. Harus aktif keliling melihat yang begitu. Berapa biaya setiap tahun untuk ngurusi yang begini saja. Jadi, temen-temen semua harus sepakat dengan mekanisme yang seharusnya,” tutupnya.

Sebelumnya, warga yang bermukim di Jalan Padat Karya KM 8,5 tepatnya RT 61, Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara, dibuat resah. Pasalnya, diduga akibat dari adanya pembangunan gedung Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang tak jauh dari pemukiman warga, membuat bangunan rumah banyak yang retak-retak dan sudah tak bisa dihuni lagi.

Salah satunya adalah Iswadi, salah satu pemilik rumah di kawasan tersebut yang kini rumahnya banyak mengalami keretakan serta terdapat beberapa titik yang sudah amblas.

Ia mengungkapkan, kejadian tersebut bermula pada 2018 silam ketika ada proses land clearing atau penataan lahan di RT 61 Graha Indah yang direncanakan untuk pengembangan sekolah MAN di Balikpapan.

Meskipun dalam pelaksanaan land clearing atau penataan lahan tersebut belum berdampak signifikan terhadap kerusakan rumah warga, namun hal tersebut berubah ketika proses land clearing selesai dilakukan. Semua pohon-pohon di sekitar area tersebut ditebang habis hingga areanya jadi gundul dan gersang.

[RWT | SR]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya