Advertorial
DPRD Samarinda Kritik Program MBG yang Belum Merata: Baru Jalan di Satu Dapil

SAMARINDA, Kaltimtoday.co - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Pemerintah Kota Samarinda sebagai upaya meningkatkan asupan gizi pelajar, dinilai masih jauh dari harapan. Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Novan Syahrony Pasie, menyoroti bahwa implementasi MBG belum merata dan hanya dijalankan di beberapa sekolah dalam satu daerah pemilihan (dapil).
“Berdasarkan data yang kami terima, program ini baru berjalan di satu dapil dan belum menyasar seluruh sekolah. Ini tentu menimbulkan ketimpangan,” ujar Novan, Senin (17/3/2025).
Ia menegaskan bahwa program seharusnya menyasar seluruh pelajar di Kota Tepian, bukan hanya sebagian wilayah. Apalagi, program ini bertujuan sebagai intervensi gizi untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Menurut Novan, belum adanya langkah konkret dari Pemkot untuk memperluas jangkauan program menjadi salah satu masalah utama. Ia mendorong agar Pemkot segera melakukan evaluasi menyeluruh dan meningkatkan koordinasi lintas sektor.
“Harus ada komitmen lebih serius agar program ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh semua pelajar, bukan hanya uji coba di beberapa titik,” tegas legislator dari Fraksi Golkar tersebut.
DPRD Samarinda, lanjut Novan, akan terus mengawal dan mengevaluasi pelaksanaan MBG agar tidak sekadar menjadi proyek seremonial, melainkan kebijakan yang berdampak nyata pada kesehatan dan kesejahteraan peserta didik di seluruh kota.
“Ke depan, kami ingin melihat implementasi yang lebih luas dan terukur, agar MBG bisa menjadi program unggulan yang efektif,” pungkasnya.
[TOS | ADV DPRD SAMARINDA]
Related Posts
- Soal Portal Pembatas di Jembatan Mahkota II, DPRD Samarinda Minta Pemkot Kaji Ulang Kebijakan
- Dishub Samarinda Tetapkan 38 Titik Lokasi Pilot Project Parkir Berlangganan, Pusat Perbelanjaan Tidak Termasuk
- Teras Samarinda Tahap II Diusulkan Tak Sediakan Lahan Parkir, Dishub: Dialihkan ke Pasar Pagi
- Permainan eSports Populer Mobile Legends
- Mahasiswa Hukum Unmul Terlibat Video Menunggangi Penyu, Terancam Sanksi Pengurangan Nilai KKN