Advertorial

Entaskan Malaria, Dinkes PPU Susun Tindakan Terarah Antisipasi Ancaman Kesehatan Masyarakat

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 30 Mei 2024 19:22
Entaskan Malaria, Dinkes PPU Susun Tindakan Terarah Antisipasi Ancaman Kesehatan Masyarakat
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Penajam Paser Utara (PPU), Jense Grace Makisurat. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Kasus malaria, sebuah tantangan kesehatan yang seringkali memerlukan upaya terarah dan berkelanjutan, telah menjadi fokus utama Dinas Kesehatan (Dinkes) Penajam Paser Utara (PPU) dalam beberapa tahun terakhir. 

Menanggapi peningkatan kasus yang mencemaskan, Dinkes PPU meluncurkan program Targeted Drug Administration (TDA) pada tahun 2023, dengan tujuan utama mengurangi prevalensi malaria.

Menurut Kepala Dinkes PPU, Jense Grace Makisurat, upaya tersebut membuahkan hasil yang signifikan. Dengan demikian, upaya Dinkes PPU dalam menurunkan kasus malaria tidak hanya merupakan respons terhadap situasi saat ini tetapi juga merupakan investasi jangka panjang dalam kesehatan masyarakat. 

"Tahun 2020, tercatat 1.364 kasus, dan ini menurun drastis menjadi 232 kasus hingga April 2024. Meskipun jumlah penduduk di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) meningkat secara signifikan," ungkap Makisurat.

Salah satu fokus utama dari program TDA adalah menurunkan Slide Positif Rate (SPR) di bawah lima persen. Saat ini, SPR masih berada pada 19 persen, namun Dinkes PPU bertekad untuk mencapai target tersebut dengan melakukan serangkaian kegiatan skrining di segmen pekerjaan di IKN, pekerja Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), serta pekerja di PT ITCI Hutani Manunggal (IHM) di wilayah IKN dan wilayah penyangga.

Upaya ini tidak terbatas pada diagnosa dan pengobatan langsung. Dinkes PPU juga menyadari pentingnya pendekatan preventif dalam menekan angka kasus malaria. Oleh karena itu, mereka melaksanakan pelatihan bagi kader malaria dan mendistribusikan Obat Anti Malaria (OAM) kepada kelompok target, baik dalam program TDA maupun kelompok kerja hutan/MMP IPTF (Intermittent Preventive Treatment in Forest Goers).

"Kami lakukan pengobatan bagi yang positif terjangkit malaria, kemudian survei jentik Anopheles dan pembagian kelambu serta sosialisasi kepada masyarakat," jelas Makisurat, menggarisbawahi komprehensifnya pendekatan yang diambil oleh Dinkes PPU.

Menghadapi peningkatan mobilitas penduduk dan aktivitas pembangunan di wilayah tersebut, Dinkes PPU dihadapkan pada tugas yang semakin kompleks dalam memastikan penurunan yang berkelanjutan dalam kasus malaria. Namun, dengan komitmen yang kuat dan pendekatan yang terencana, mereka optimis dapat mencapai hasil yang diinginkan.

Sebagai bagian dari langkah-langkah preventif yang diambil, pemerintah daerah juga mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk survei jentik Anopheles, pembagian kelambu, dan sosialisasi kepada masyarakat. Ini tidak hanya membantu dalam pengendalian langsung penyakit ini tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan malaria.

Dengan terus menerapkan pendekatan yang holistik dan terarah, mereka berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari ancaman penyakit ini bagi semua penduduk PPU. 

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya