Samarinda
Fakultas Bubar Tanpa Kepastian, Mahasiswa FKTI Demo Rektor Unmul
Kaltimtoday.co, Samarinda - Seratusan mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (FKTI) Universitas Mulawarman (Unmul) menggelar aksi unjuk rasa di rektorat, Selasa (3/3/2020).
Para mahasiswa tersebut melakukan orasi sembari membakar ban bekas di tengah jalan. Aksi ini sempat membuat arus lalu lintas jalan di depan Rektorat Unmul terganggu. Bahkan menimbulkan keributan antara mahasiswa dan petugas keamanan Unmul.
Aksi mahasiswa FKTI Unmul ini dilatarbelakangi kekecewaan mereka terhadap kebijakan Rektor Unmul Prof Masjaya, yang membubarkan FKTI. Kemudian memindahkan dua prodi di FKTI ke Fakultas Teknik (FT). Mahasiswa berharap pemindahan itu berlangsung sementara. Namun dari pihak Rektorat Unmul tidak memberikan kepastian atas tuntutan tersebut. Padahal menurut mahasiswa dalam beberapa kali rapat, rektor menjanjikan hal tersebut.
"Jangan permainkan kami. Kami minta kepastian," ucap Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa FKTI, Joji Kuswantoro.
Diterangkan Joji, Rektor Unmul menerbitkan Peraturan Rektor Unmul 1/2020 tentang Pengintegrasian FKTI ke FT. Sebelumnya, FKTI dibubarkan oleh rektor karena tidak mendapat legalitas dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Padahal, FKTI sudah berdiri sejak 2010 dan menghasilkan ratusan lulusan.
Atas pengintegrasian ke FT itu, sebut Joji, mahasiswa menuntut agar dibentuk tim khusus untuk pembentuk fakultas. Tim itu bertugas untuk menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan agar FKTI bisa kembali berdiri sebagai fakultas yang sah dan memiliki legalitas dari Kemendikbud.
Diungkapkan Joji, dalam beberapa kali audiensi bersama rektor, poin tersebut disepakati. Bahkan bakal dituangkan dalam Peraturan Rektor Unmul 1/2020 tentang Pengintegrasian FKTI ke FT.
"Sudah diterbitkan dan poin tuntutan kami tidak ada," ungkap dia.
"Kami akan terus menggelar aksi unjuk rasa sampai tuntutan kami dipenuhi," sambungnya.
Saat aksi unjuk rasa berlangsung, Rektor Unmul Prof Masjaya beserta sejumlah wakil rektor menemui langsung mahasiswa. Bahkan sempat terjadi adu mulut antara rektor dengan orator. Karena tidak ada titik temu, Prof Masjaya beserta jajarannya meninggalkan mahasiswa yang tengah berunjuk rasa di depan pintu Rektorat Unmul.
Usai ditinggal rektor, mahasiswa perlahan membubarkan diri dan berjanji akan kembali menggelar aksi dengan jumlah massa lebih besar hingga tuntutan dipenuhi.
[TOS | RWT]