Daerah

Kecelakaan Maut di Tabang Berujung Pembakaran Bus, Mediasi Redam Situasi

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 19 Desember 2025 17:07
Kecelakaan Maut di Tabang Berujung Pembakaran Bus, Mediasi Redam Situasi
Satu unit bus perusahaan terbakar di Jalan Poros Long Lalang–Gunung Sari, Kecamatan Tabang, Kukar, usai kecelakaan lalu lintas yang menewaskan satu warga dan memicu reaksi massa di lokasi kejadian. (Dok. Polsek Tabang)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Kecelakaan lalu lintas yang menewaskan satu orang warga terjadi di Jalan Poros Long Lalang–Gunung Sari, Kecamatan Tabang, Kutai Kartanegara, Jumat (19/12/2025) pagi. 

Insiden tersebut memicu reaksi keras dari warga hingga berujung pada pembakaran satu unit bus perusahaan dan penutupan jalan hauling di wilayah setempat.

Peristiwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 07.05 Wita di kawasan pemukiman warga. Jalan poros tersebut diketahui menjadi akses utama masyarakat sekaligus jalur operasional kendaraan perusahaan, dengan aktivitas lalu lintas yang cukup padat terutama pada pagi dan sore hari.

Kapolres Kukar AKBP Khairul Basyar menuturkan, kecelakaan melibatkan sepeda motor warga dengan bus perusahaan yang melintas di jalur tersebut. Akibat benturan, pengendara sepeda motor mengalami luka berat dan meninggal dunia sebelum sempat mendapatkan penanganan medis.

“Akibat benturan tersebut, pengendara sepeda motor mengalami luka serius dan dinyatakan meninggal dunia,” ucapnya.

Pasca kejadian, keluarga korban dan warga berdatangan ke lokasi. Situasi yang dipicu emosi tersebut berkembang menjadi aksi pembakaran satu unit bus milik kontraktor perusahaan, serta penutupan jalan hauling di Kilometer 78–79 Pos Belayan, Desa Muara Ritan. Akibatnya, akses kendaraan hauling sempat tertutup dan aktivitas operasional perusahaan terhenti sementara.

Sementara itu, Camat Tabang Rakhmadani Hidayat membenarkan bahwa adanya reaksi warga pascakecelakaan tersebut. Ia menyebut situasi sempat tidak kondusif, namun langsung dilakukan koordinasi lintas pihak untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.

“Sudah dilakukan mediasi sekitar pukul 13.00 Wita di kantor desa. Ada kesepakatan bersama sehingga kondisi relatif aman dan kondusif,” ujarnya.

Menurut Rakhmadani, tuntutan dari pihak keluarga korban pada prinsipnya terkait pertanggungjawaban perusahaan. Ia menilai pihak perusahaan cukup responsif, sehingga proses mediasi bisa berjalan dengan baik.

Dari hasil pertemuan antara pemerintah desa, pihak keluarga korban, dan perusahaan, disepakati sejumlah poin. Di antaranya, perusahaan menanggung kebutuhan dan tuntutan lainnya selama masa duka, serta diperbolehkan kembali beroperasi dengan komitmen menjalankan hasil mediasi.

Setelah kesepakatan dicapai, portal penutupan jalan hauling dibuka kembali. Hingga Jumat sore, situasi di wilayah Tabang dilaporkan telah kembali kondusif, dengan pengamanan dan pemantauan tetap dilakukan oleh aparat serta pemerintah setempat.

“Saat ini sudah selesai, tinggal komitmen dari perusahaan saja lagi.” tutupnya.

[RWT]



Berita Lainnya