Bontang
Gelar Silaturahmi, IKA Unhas Pertegas Komitmen Mengawal Pembangunan Bontang
BONTANG, Kaltimtoday.co - Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) Bontang menggelar silaturahmi dan syukuran di Batavia Café, Jalan Kapten Pierre Tandean, Kelurahan Bontang Kuala, Minggu (15/12/2024) siang. Selain untuk mempererat hubungan antar sesama alumni, kegiatan ini digelar untuk mempertegas komitmen IKA Unhas terhadap pembangunan, khususnya di Kota Bontang.
Ketua IKA Unhas Bontang, Yuniarti Arbain mengatakan, kegiatan ini digelar untuk mempererat silaturahmi sesama alumni. Pun sebagai bentuk ucapan syukur atas keberhasilan dua jebolan Unhas, Andi Sofyan Hasdam yang lolos sebagai anggota DPD RI, bahkan mejabat Ketua Komite I DPD RI, serta Neni Moerniaeni yang terpilih sebagai Wali Kota Bontang dalam Pilkada 2024.
"Kegiatan seperti ini biasa kami gelar. Kebetulan kali ini, ada beberapa teman IKA Unhas Bontang yang berhasil menduduki posisi strategis di pemerintahan," kata Yuyun Arbain.
Yuyun berharap, keberadaan IKA Unhas dapat terus memberikan kontribusi pada pembangunan, baik di level nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Khusus untuk di Bontang, kata perempuan yang juga menjabat direktur RS Amalia ini, IKA Unhas secara kelembagaan bisa terus bersinergi dan menjaga kolaborasi bersama Pemkot demi pembangunan kota.
"Kami berharap bisa terus berkontribusi dan ikut andil dalam pembangunan Kota Bontang. Kami juga berharap untuk alumni Unhas seperti Pak Sofyan bisa terus berkontribusi untuk Kaltim dan Bontang," sebutnya.
Dalam kegiatan itu, IKA Unhas Bontang juga berencana akan membangun sekretariat mulai 2025 mendatang. Yuyun bilang, Andi Sofyan Hasdam dan Neni Moerniaeni sebagai bagian dari IKA Unhas Bontang, telah ikut berkontribusi terhadap rencana pembangunan tersebut. Adapun sekretariat itu kedepannya akan menjadi pusat berbagai kegiatan IKA Unhas Bontang.
"Insha Allah kami berharap bisa mulai pembangunan sekretariat mulai tahun 2025," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa di Bontang, ada sekitar 300 orang yang tercatat dalam IKA Unhas. Namun angka ini diprediksi lebih tinggi, hingga 1.000 orang, mengingat alumni baru belum terdata.
Alumni Unhas di Bontang tersebar baik di level eksekutif, legislatif, dan sektor swasta. Nama beken jebolan "Kampus Merah" itu di Bontang di antaranya Ketua Komite I DPD RI, Andi Sofyan Hasdam; Wali Kota Bontang terpilih, Neni Moerniaeni; Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Pemkot Bontang, Bahauddin, hingga Direktur RS Amalia, Yuyun Arbain hingga pengusaha muda sekaligus pendiri Lentera Insan Bontang, Muflih Alhafidy.
Semenara itu, Neni Moerniaeni dalam kegiatan itu menyampaikan sejumlah hal. Misalnya, persoalan pengangguran yang menjadi momok bagi Bontang. Sebagai kota dengan industri besar dan punya APBD besar, Rp3 triliun lebih, menurut Neni ini cukup memprihatinkan.
Kemudian, Neni juga menyoroti terkait rencana pemerintah pusat yang disampaikan Kemenkeu, bahwa dana transfer ke daerah akan dipangkas.
"Namun kami berharap ini tidak banyak berdampak ke Bontang," kata Neni.
Neni juga mengatakan, dalam dua pekan terakhir dia berkeliling ke sejumlah kota, baik dalam dan luar negeri, misalnya baru-baru ini Neni baru saja pulang dari Makati, Filipina. Dia ingin belajar dan mengambil praktik baik yang dilakukan oleh kota-kota yang dikunjunginya. Kelak, kata dia, itu akan dia coba implentasikan juga di Bontang.
"Saya tentu punya program, dan visi-misi. Tapi tetap membutuhkan masukan dan saran dari teman-teman IKA Unhas," sebutnya.
Kemudian, Sofyan Hasdam pun menyanpaikan beberapa hal. Utamanya terkait rencana perubahan UU Pemerintah Daerah Nomor 23 Tahun 2014. Juga, terkait wacana perubahan UU Pemilukada.
"Momen ini sekalian saya manfaatkan untuk sosilisasi dan meminta respon mereka. Sebagai alumni saya minta pendapat mereka terkait rencana tersebut," kata Sofyan Hasdam.
[TOS]
Related Posts
- Trotoar Ketinggian hingga Paving Rapuh, Alfin Rausan Fikry Soroti Proyek Rp7 Miliar Pemkot Bontang
- Alfin Sebut Perencanaan Proyek Pemkot Bontang Banyak Asal-asalan
- Sahib Sebut Tugu PKK Bontang Jelek, Bahkan Layak Dibongkar
- Sebut Kemiskinan Ekstrem Bisa Tuntas dalam 30 Hari, Agus Haris Tuntut Partisipasi Aktif Perusahaan
- Neni-Agus Bidik Nol Kemiskinan Ekstrem dalam 100 Hari Pertama Kepemimpinan