Opini
Gratispol 750 M di Hari Kartini

Catatan Rizal Effendi
PERINGATAN Hari Kartini Provinsi Kaltim agak beda di tahun 2025 ini. Maklum acara nasional tahunan itu ditandai dengan peluncuran secara resmi 6 Program Gratispol Generasi Emas sebagai perwujudan janji politik Gubernur Rudy Mas’ud dan wakilnya Seno Aji.
Ke-6 program Gratispol itu adalah program pendidikan gratis jenjang SMA/SMK/MA, SLB, D3, S1, S2 hingga S3, gratis seragam sekolah, pelayanan kesehatan gratis dan berkualitas bersama BPJS Kesehatan, bebas biaya administrasi kepemilikan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), internet gratis untuk seluruh desa, serta umrah dan perjalanan spiritual gratis bagi marbot masjid dan penjaga rumah ibadah lainnya.
Acara tersebut digelar di Plenary Hall GOR Kadrie Oening Samarinda, Senin (21/4) lalu. Berlangsung meriah diselingi peragaan busana daerah. Ada stand-stand SKPD. Juga penuh puja-puji dan aplaus. Semua berwajah ceria sambil mengenakan syal biru bertuliskan Gratispol.
“Hari ini bukan sekadar peluncuran program. Ini lompatan peradaban. Ini kado perubahan. Ini adalah janji yang kami wujudkan untuk rakyat Kalimantan Timur,” kata Gubernur Rudy penuh semangat seperti saat kampanye.
Rudy didampingi wakilnya Seno Aji. Hadir semua kepala daerah se-Kaltim dan anggota Forkopimda. Istri Rudy dan Seno, Hj Syarifah Suraidah dan Hj Wahyu Hernaningsih Seno juga datang. Apalagi Suraidah selain sebagai ketua PKK juga anggota DPR RI Dapil Kaltim.
Tak kalah sibuknya adalah Sekretaris Pemprov (Sekprov) Sri Wahyuni. Soalnya dia yang mengatur pergeseran anggaran APBD 2025 ke program Gratispol. Sedang Rudy-Seno dalam menjabarkan janji politiknya didampingi tim transisi yang diketuai Rusmadi Wongso, mantan Sekprov dan wakil wali kota Samarinda.
Dari hasil pergeseran anggaran, Sri berhasil mengalokasikan dana untuk program Gratispol bidang pendidikan sebesar Rp750 miliar. “Dana itu hanya untuk mahasiswa baru di 53 kampus. Belum termasuk seragam sekolah atau bantuan operasional satuan pendidikan yang juga masuk dalam Gratispol Pendidikan di SMA sederajat,” jelasnya.
Menurut Gubernur, tahun depan program ini diperluas secara menyeluruh. Akan disisihkan dana jumbo sebesar Rp2,1 triliun dari APBD 2026. “Nanti semua pelajar dan mahasiswa termasuk mahasiswa lama dapat menikmati pembebasan biaya pendidikan,” tambahnya.
Dalam menjalankan programnya, Rudy yang akrab dipanggil HARUM (Haji Rudy Mas’ud) juga mendapat dukungan dari dua kakak kandungnya yaitu Hasanuddin Mas’ud (HAMAS) dan Rahmad Mas’ud (RM). HAMAS adalah ketua DPRD Kaltim dan RM menduduki jabatan Wali Kota Balikpapan.
“DPRD Kaltim mendukung penuh pelaksanaan program Gratispol. Kalau perlu dibuatkan Perdanya. Ini adalah jawaban atas kebutuhan masyarakat di daerah ini, sekaligus mendukung agenda nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata HAMAS.
Sedang RM berpendapat, kehadiran program Gratispol memperkuat program yang sudah dijalankan Pemkot Balikpapan. “Selama ini kami hanya menggunakan APBD Kota, yang cakupannya masih terbatas. Kini dengan dukungan provinsi, masyarakat punya kesempatan lebih luas lagi,” tambahnya.
ADA YANG TIDAK IKUT
Dari enam program Gratispol yang diluncurkan, tentu saja yang menjadi primadona adalah program Gratispol bidang pendidikan terutama bagi mahasiswa Kaltim yang sedang kuliah di perguruan tinggi (PT). Soalnya janji Rudy akan digratiskan sampai S3.
Ada 53 rektor PT negeri dan swasta se-Kaltim diundang untuk menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Gubernur Rudy. “Termasuk kita dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK),” kata Rektor ITK Prof Agus Rubiyanto.
Agus mengapresiasi adanya program Gratispol yang sangat membantu mahasiswa dan para orangtua terutama yang keadaan ekonominya sangat terbatas. “Kami mendukung penuh program ini yang sangat besar manfaatnya bagi mahasiswa,” ujarnya.
Dia juga senang sempat berdialog dengan Rudy dan Seno. “Tadi Mas Gubernur dan Wagub siap membantu membangun pintu gerbang ke kampus ITK,” kata Rektor yang pernah bertugas sebagai atase pendidikan di Jerman.
Hal yang sama juga disampaikan Rektor Universitas Mulia Balikpapan Prof Muhammad Ahsin Rifa’i dan Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Prof Abdunnur. “Kita menyambut baik program Gratispol, apalagi kalau sudah berjalan penuh,” kata mereka.
Menurut Prof Abdunnur, program Gratispol akan membuka kesempatan yang lebih luas bagi putra-putri Kaltim untuk mengenyam pendidikan tinggi, juga mendorong pimpinan PT untuk meningkatkan akreditasi program studi sehingga pendidikan berkualitas bisa dicapai.
Dari catatan yang ada, sebenarnya ada 63 PT di Benua Etam. Tapi ternyata tidak semua ikut karena tidak menyerahkan jumlah kuota mahasiswanya terutama dari PT swasta. “Malah ada pondok pesantren yang tidak mau mengambil program Gratispol,” ujar Plt Kepala Disdikbud Kaltim Rahmat Ramadhan seperti diberitakan tribunkaltim.
Rahmat menegaskan, bagi PT yang sejak awal tidak masuk dalam daftar kerja sama program Gratispol, maka tidak akan bisa lagi mendaftar untuk tahun-tahun berikutnya.
Dari 53 PT yang menandatangani nota kesepahaman dengan Gubernur Rudy, yang menarik ternyata ada dua PT dari luar Kaltim yaitu Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Di kedua PT ini memang banyak anak Kaltim yang lagi studi.(*)
*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Pemberangkatan Jemaah Haji 2025 Didominasi 45 Persen Lansia, Kemenag Kaltim Imbau Siapkan Fisik dan Mental
- Berapa Biaya Kuliah yang Ditanggung Beasiswa Gratispol Luar Kaltim? Ini Rinciannya
- Kalian Terdaftar di 11 Kampus Luar Kaltim Ini Langsung Lolos Beasiswa Gratispol, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya
- BMKG: Sebagian Besar Wilayah Kaltim Berpotensi Diguyur Hujan Sedang hingga Lebat Akhir April 2025
- Link Daftar Gratispol 2025 Sudah Dibuka, Cek Syarat dan Cara Daftarnya di Sini