Advertorial
Guru Berperan Penting dalam Aksi Cegah Stunting di Kaltim
Kaltimtoday.co, Samarinda - Stunting menjadi masalah kesehatan yang menyita perhatian dari berbagai kalangan. Dampak yang terjadi jika hal ini dibiarkan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan generasi berikutnya, terutama masalah gizi pada ibu sebelum dan setelah hamil, serta gizi anak usia 6 bulan hingga 2 tahun.
Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim, mengatakan bahwa aksi preventif kasus stunting memerlukan kerjasama seluruh pemangku kepentingan di daerah, tidak terkecuali peran dunia pendidikan khususnya pihak sekolah dan para pendidik (guru).
Perlu adanya andil dan dukungan dari berbagai pihak seperti, tokoh agama, para alim ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan para guru.
"Kalau orang tua menasihati kadang kurang didengar, tapi kalau guru kan pasti didengar," ucap Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi saat selesai membuka Pertemuan Satuan Tugas (Satgas) Stunting dengan Pemangku Kebijakan di Crystall Ballroom Hotel Mercure Samarinda pada Kamis (13/04/2023).
Peran guru dan sekolah menjadi penting untuk mengedukasi guna membangun kesadaran bagi siswa-siswi tentang pola hidup dan pola makan sehat tentang pencegahan stunting sejak dini.
"Ya sesuai tiga sasaran kita, salah satunya remaja usia pranikah. Anak-anak harus diberikan edukasi sejak sekolah dasar atau pun PAUD agar mereka memahami bagaimana pola makan yang sehat dan baik untuk tubuh," tuturnya.
Hal ini juga dihimbau oleh Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kaltim ini terkait masalah pola makan dan pola hidup sehat agak disampaikan secara masif oleh para guru dan pihak sekolah meskipun tidak harus melalui mata pelajaran khusus.
"Tidak dipungkiri anak-anak saat ini lebih suka mengonsumsi makanan yang instan, padahal terkadang tidak ada kandungan protein dan gizi yang baik didalamnya," jelasnya.
Mantan legislator Karang Paci dan Senayan mengatakan, jika stunting menjadi topik penting untuk dibahas karena menjadi masalah bersama baik di Kaltim maupun Indonesia.
Para guru bisa memberikan edukasi gerakan masyarakat hidup sehat yang digaungkan dari Kementerian Kesehatan. Harapannya, edukasi ini tidak hanya sebatas jargon belaka. Namun, dapat bisa diimplementasikan di kehidupan sehari-hari.
"Harapannya melalui gerakan masyarakat hidup sehat ini akan terbentuk generasi sehat yang berkualitas, berdaya saing, dan generasi yang terbebas dari stunting," harapnya.
[TOS | ADV DISKOMINFO KALTIM]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Panen Perdana Tambak 4 in 1 Dorong Ketahanan Pangan dan Program Makan Gratis
- Tak Hanya Kelompok Sekolah, BKKBN Kaltim Ingin Program Makan Bergizi Gratis Juga Sasar Kelompok Keluarga Risiko Gizi Buruk
- Perumusan Subsidi BBM 2025 Hampir Final, Skema Mengarah ke BLT
- Sekolah di Kukar Diminta Galakkan Gerakan Etam Mengaji, MTQ Antar Sekolah Bakal Digelar
- Pj Gubernur Kaltim Umumkan Kenaikan UMSK 2025 di 7 Kabupaten/Kota, Kota Bontang Catat Upah Sektoral Tertinggi