Opini
HARUM Tolak Kekerasan
Catatan Rizal Effendi, Wartawan Senior dan Mantan Wali Kota Balikpapan
SIAPA bilang Gubernur Kaltim Haji Rudy Mas’ud (HARUM) antikritik dan suka kekerasan? Dengan wajah tersenyum dia menjawab pertanyaan wartawan soal isu adanya oknum ketua Ormas yang mengancam wartawan dan pegiat sosial.
“Saya tidak tahu apa yang dikomunikasikan. Saya tidak paham. Tapi yang jelas kita sangat menentang kekerasan, kita paham apa yang menjadi tugas jurnalistik,” katanya seperti diberitakan Kaltim Today.
Beberapa waktu lalu Achmad Ridwan atau Awan, founder selasar.co mengaku ditelepon oknum ketua Ormas, yang mengaku pendukung fanatik Gubernur HARUM. Dia mengatakan tersinggung dan terhina dengan kritikan selasar.co yang dialamatkan kepada gubernur.
“Saya mau ingatkan dinda, ini bukan ngancam, tapi boleh dibuktikan. Saya tidak mau lagi lihat komentar-komentar yang nynyir kepada Pak Gub di media sosial. Kita berdebat temu muka, kalau ngga cocok berkelahi kita,” begitu suara sang oknum.
Telepon bernada ancaman juga dialami pegiat sosial Sudarno alias Darno, yang belakangan banyak mengkritik kebijakan Gubernur soal masuknya dua dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas di Dewan Pengawas (Dewas) RSUD milik Pemprov Kaltim. Yang menarik, Darno adalah mantan juru bicara tim kemenangan Rudy-Seno.
Reaksi muncul dari berbagai pihak, baik dari kalangan wartawan, akademisi, anggota DPRD sampai sejumlah ketua Ormas. Mereka mencela sikap oknum ketua Ormas yang mengancam wartawan, karena itu cenderung melakukan pembungkaman dan pelanggaran pidana.
Gubernur HARUM menjamin wartawan bebas melaksanakan tugasnya. “Aman saja, yang penting wartawan menjalankan tugasnya sesuai kode etik jurnalistik. Sajikan pemberitaan yang aktual dan membangun,” tandasnya.
Dalam bagian lain penjelasannya, gubernur mengatakan dia fokus bekerja untuk membangun kesejahteraan rakyat Kaltim. “Tugas kami di eksekutif banyak bekerja, kalau banyak bicara ya masuk saja di legislatif saja,” jelasnya.
Pihak wartawan mengaku senang dengan sikap gubernur. Hanya mereka mengingatkan agar orang-orang di sekeliling gubernur jangan over acting atau mencari kesempatan.
“Gubernur Kaltim sekarang kaya dan banyak uangnya. Dengan status demikian bisa saja ada oknum “mencuri” kesempatan dan melakukan hal-hal aneh dengan tujuan mencari simpati gubernur, padahal tindakan oknum itu tanpa sepengetahuan gubernur,” kata Ketua Dewan kehormatan PWI Kaltim, Intoniswan.
Tempo hari aspri gubernur, Senja Fithrani Borgin sempat melakukan tindakan yang bernada mengancam wartawan ketika para awak media meminta komentar HARUM. Kasus ini berakhir dengan permintaan maaf.
Yang harus diketahui Gubernur, kritik membangun yang dilakukan wartawan di antaranya soal KKN. Kalau ada isu sekitar dugaan korupsi, kolusi dan nepotisme pasti akan menjadi pemberitaan aktual di sejumlah media terutama media sosial.
Isu Ketua KADIN Kaltim
Sudarno dalam podcastnya menyinggung soal masuknya Syarifah Zahrah, bagian dari keluarga Bani Mas’ud yang diangkat menjadi Dewas RS Atma Husada Samarinda, yang juga milik Pemprov Kaltim. “Siapa itu Syarifah Zahrah? Aku dengar informasi yang cukup tidak nyaman berkaitan dengan nepotisme,” tandasnya.
Pekan lalu juga mencuat informasi tidak harum berkaitan dengan pemilihan Ketua KADIN Kaltim dalam Musprov VIII Kadin Kaltim di Hotel Mercure Samarinda. Pemilihan dilakukan menyusul tidak aktifnya ketua lama, Dayang Dona Faroek, yang tersandung kasus suap yang ditangani KPK.
Tadinya nama H Muhammad Ridwan, Ketua KADIN Samarinda yang diunggulkan. Dia pengusaha muda yang sukses, punya kapasitas dan memenuhi syarat. Namun di detik-detik terakhir dia mundur menyusul munculnya nama baru yaitu Putri Amanda Nurrahmandani.
Meski tak memenuhi syarat karena belum pernah menjadi pengurus KADIN, tapi pencalonan Putri super mulus. Ridwan secara mendadak mengundurkan diri, sehingga Putri terpilih secara aklamasi.
Tak ada informasi yang jelas siapa Putri? Hebat, dengan usia baru 23 tahun dia sudah terpilih menjadi Ketua KADIN Kaltim. Sebagian pengurus KADIN lama mengaku juga tidak kenal. Tapi di medsos beredar narasi yang menyebutkan Putri adalah anak dari Syahariah Mas’ud, kakak kandung Gubernur HARUM, yang juga menjadi anggota DPRD Kaltim.
“Kita ucapkan selamat kepada Ibu Syahariah Mas’ud dengan terpilihnya ananda Putri Amanda sebagai Ketua KADIN Kaltim periode 2025-2030,” kata Agus Toto dalam WA grup.
Informasi yang beredar menyebutkan semua ketua KADIN tingkat II sudah dikondisikan untuk memilih Putri, meski dia tidak memenuhi syarat.
Putri sendiri ketika ditanya wartawan soal dia adalah keponakan gubernur, tak mau berkomentar. “Saya no comment,” katanya seraya meninggalkan awak media sambil tersenyum.
Orang-orang di lingkaran Bani Mas’ud sepertinya mendapatkan kesempatan luas duduk di berbagai jabatan.
Beberapa waktu lalu, Andre afrizal berhasil terpilih menjadi Ketua KNPI Kaltim dengan mulus. Sebelumnya dia adalah Ketua KNPI Balikpapan, yang dikenal sebagai tim sukses bidang medsos dan pemuda RM.
Kabar terakhir Gasali anggota DPRD Balikpapan dari Fraksi Golkar dan Ketua Komisi IV juga terpilih secara aklamasi sebagai Ketua KONI Balikpapan 2025-2029.
Dalam proses pemilihan, calon lainnya mundur teratur karena tahu Gasali adalah orang dekat Wali Kota Rahmad Mas’ud, yang sudah pasti mendapat restu. Ketua lama Riduan yang tidak direstui wali kota bernasib mati suri, karena KONI tak mendapatkan dana hibah dari Pemkot.
Ada yang berpendapat Gasali seyogianya tidak bisa menjadi Ketua KONI karena dia anggotaDewan, yang ikut menentukan APBD. Dikhawatirkan terjadi konflik kepentingan. Tapi pendapat lain menyebutkan tidak ada larangan anggota Dewan dipilih sebagai Ketua KONI. Mana yang benar? Kita lihat saja apa yang terjadi selanjutnya. (*)
*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co
Related Posts
- Update Harga TBS Sawit Kaltim Akhir November 2025, Ini Rinciannya
- Koperasi Merah Putih Jadi Peluang Besar Penggerak Ekonomi Desa di Kaltim
- APBD Kaltim 2026 Anjlok Jadi Hanya Rp 15 Triliun, Rudy Mas'ud Rampingkan Belanja dan Kurangi Perjalanan Dinas
- Diambang Kepunahan, Lutung Kutai 'Drakula' Kalimantan Jadi Simbol Konservasi Adat Wehea yang Terabaikan Negara
- Tapanuli Tengah Darurat Listrik, Kepala BNPB Kerahkan Helikopter untuk Pulihkan Jaringan Komunikasi








