Samarinda

Hasil Penjualan Minyak Jelantah Program Jeng Rinda Dibelikan Wastafel dan Dibagikan ke Beberapa Sekolah

Kaltim Today
02 Juni 2021 14:15
Hasil Penjualan Minyak Jelantah Program Jeng Rinda Dibelikan Wastafel dan Dibagikan ke Beberapa Sekolah
Hasil penjualan minyak jelantah diperuntukkan untuk membantu program Pemkot Samarinda, salah satunya adalah pemberian wastafel ke beberapa sekolah.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Program Gerakan Jelantah Membangun Samarinda (Jeng Rinda) yang digaungkan akhir Maret lalu oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda berbuah manis. Dari donasi Sahabat Jeng Rinda di lingkungan Pemkot Samarinda, berhasil mengumpulkan hingga 1.047 liter limbah minyak jelantah.

Dari hasil kumpulan minyak jelantah itu kemudian dijual ke PT Garuda Sinar Perkasa (GPS) selaku pihak swasta yang bekerja sama dengan Pemkot. Per liternya dihargai Rp 5 ribu. Lalu, dari hasil penjualan itu diperuntukkan untuk mendukung kegiatan pembangunan Pemkot.

Nah, di 100 hari kerja Program Wali Kota Andi Harun dan pasangannya Rusmadi, DLH Samarinda menyerahkan hasil donasi Sahabat Jeng Rinda kepada Wali Kota yang diterima langsung Wawali Rusmadi, di rumah jabatan Wali Kota Samarinda, Jalan S Parman, Rabu (2/6/2021).

"Terkumpul dari donasi Sahabat Jeng Rinda sebanyak Rp5.235.000. Bukan masalah nilainya, tetapi bagaimana perhatian kita terhadap lingkungan," ucap Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi.

Lanjutnya, uang ini pun langsung digunakan untuk membeli sekitar 8 buah wastafel untuk dibagikan ke sekolah-sekolah.

"Dari program Jeng Rinda ini sudah ada sedikit nampak hasilnya bisa dibelikan wastafel. Kemudian berapa banyak jelantah yang dikumpulkan itu jauh lebih penting mengurangi dampak lingkungan," terangnya.

Sementara itu, Kepala DLH Samarinda Nurrahmani mengatakan, meskipun masih belum menyeluruh. Tetapi, pihaknya akan terus mendorong OPD untuk terus berlanjut mengumpulkan sisa minyak jelantah. Sebagai upaya pengurangan pencemaran lingkungan.

"Program ini terus berlanjut tidak hanya berpatok pada 100 hari kerja wali kota dan wawali saja. Tetapi ini harus rutin. Ini juga sebagai pengendalian pencemaran lingkungan terutama air. Begitu juga bagian kinerja wali kota terhadap ketahanan perubahan iklim, salah satunya mempertahankan indeks kualitas air," ungkap wanita yang kerap disapa Yama tersebut.

[IN | RWT | ADV]



Berita Lainnya