Samarinda

HIPMI Gelar Creative Preneur dan Mini Expo, Dorong Ekonomi Kreatif Kaltim Hadapi Pasar IKN

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 14 Desember 2024 22:35
HIPMI Gelar Creative Preneur dan Mini Expo, Dorong Ekonomi Kreatif Kaltim Hadapi Pasar IKN
Ketua Bidang VIII BPD HIPMI Kaltim, David Jingga bersama empat narasumber dalam acara HIPMI Creative Preneur. (Jen/Kaltimtoday.co)

SAMARINDA, Kaltimtoday.co - Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Kalimantan Timur (Kaltim), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menggelar acara HIPMI Creative Preneur di Atrium City Centrum, Samarinda, Jumat (13/12/2024). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini mengusung agenda Creative Talkshow dan Mini Expo, menghadirkan pelaku usaha lokal dan narasumber ahli di bidang ekonomi kreatif.

Acara ini menghadirkan empat narasumber utama, yaitu Direktur Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Otorita IKN, Muhsin Palinrungi; Founder Putik Pampang, Nadya Pradita Hosensyah; Ketua Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia, Dian Rosita; serta Kepala KCP Bank Central Asia Samarinda Seberang, Aji Mahendra Putra. Mereka berbagi wawasan tentang peluang dan tantangan sektor ekonomi kreatif di Kaltim, khususnya menjelang keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Ketua Bidang VIII BPD HIPMI Kaltim, David Jingga, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen HIPMI untuk mengembangkan wirausaha baru di Kaltim. Fokus utama mereka adalah pengembangan sektor kriya dan kuliner yang memiliki pasar potensial.

“Kami mendorong kewirausahaan di sektor kriya dan kuliner, karena pasarnya sangat besar. Kegiatan ini juga membantu pengusaha lokal bersiap menghadapi persaingan di pasar IKN,” ujarnya.

HIPMI juga memfasilitasi pertemuan pengusaha lokal dengan perbankan untuk permodalan, serta pemerintah untuk menciptakan regulasi yang mendukung.

Muhsin Palinrungi menyoroti pentingnya strategi pengembangan ekonomi kreatif untuk kawasan IKN, termasuk pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat. Ia menekankan bahwa subsektor seni pertunjukan, kriya dan wastra, serta kuliner merupakan bagian penting dari ekosistem ekonomi kreatif yang mendominasi kawasan tersebut.

“Kami juga mendorong subsektor lainnya agar lebih dinamis seiring perkembangan kota,” ujar Muhsin.

Beberapa program pendukung seperti festival film pendek dan Nusantara Sketchwork telah dilakukan untuk melibatkan para pelaku seni, melestarikan budaya, sekaligus meningkatkan pariwisata di kawasan IKN.

“Tujuan akhirnya adalah menjaga warisan budaya Kalimantan, khususnya di kawasan IKN, agar tetap lestari melalui berbagai platform dan kegiatan kreatif,” tambahnya.

[TOS]



Berita Lainnya