Opini
Iffa yang Pertama ke Istana
Catatan Rizal Effendi
ORANG Kaltim sedikit terhibur. Sudah ada tokoh Kaltim yang dilantik di Istana Negara Jakarta pada era Presiden Prabowo. Dia adalah Iffa Rosita. Wanita berusia 45 tahun kelahiran Samarinda. Meski bukan sebagai menteri, wakil menteri atau staf khusus. Iffa dilantik Selasa (5/11) sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berdasarkan Keppres No 108/P Tahun 2024 tentang Pengesahan Pengangkatan Antarwaktu Anggota KPU RI mengisi sisa masa jabatan periode 2022-2027.
KPU RI adalah KPU di tingkat pusat atau nasional.Berkedudukan di Jakarta. Tugas utamanya adalah melaksanakan Pemilu untuk pemilihan presiden dan wapres, pemilihan anggota DPR dan anggota DPD RI. Juga mengawal KPU provinsi dankabupaten/kota dalam melaksanakan Pilkada Serentak.
Yang digantikan Iffa tidak main-main. Dia mengisi kursi yang ditinggalkan Hasyim Asy’ari, yang saat itu menduduki jabatan ketua KPU. Hasyim didepak Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) setelah terbukti melakukan pelanggaran tindak asusila dengan anggota PPLN Belanda.
Iffa terpilih setelah melalui beberapa tahap seleksi yang dilakukan Komisi II DPR RI. Lalu disahkan dalam Rapat Paripurna DPR, 10 September lalu. Setelah itu dikirim ke Setneg untuk mendapatkan penetapan dari presiden.
“Selamat bertugas dan semoga dengan lengkapnya keanggotaankomisioner, KPU dapat menjalankan tugasnya lebih baik lagi terutama dalam menyukseskan pelaksanaan Pilkada Serentak 27 November nanti,” kata Prabowo.
Sebelumnya Presiden memandu Iffa mengucapkan sumpah di bawah kitab suci Alquran. Baru kemudian dilanjutkan dengan pelantikan dan penandatanganan berita acara pelantikan.
Acara berlangsung lancar dan khidmat. Iffa tampil cantik dan anggun mengenakan baju satin kebaya berwarna putih tulang dengan selendang dan bawahan batik berwana cokelat hitam.Dia tersenyum didampingi suaminya ketika disalami Presiden Prabowo.
Iffa berjanji akan melaksanakan tugas dan wewenangnya secara jujur, adil dan cermat demi suksesnya pelaksanaan Pemilu. “Demi Allah saya bersumpah,” katanya mengawali pengucapan sumpah yang dipandu Presiden Prabowo.
Selain Iffa, Prabowo juga melantik wakil ketua dan anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN). Mereka adalah Mari Elka Pangestu sebagai Wakil Ketua DEN dengan 6 anggota yaitu M Chatib Basri, Arief Anshory Yusuf, Haryanto Adikoesoemo, Heriyanto Irawan, Septian Hario Seto, dan M Firman Hidayat.
Ketua DEN sendiri adalah Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), mantan menko Bidang Kemaritiman dan Investasi di era Presiden Jokowi. Dia dilantik Prabowo lebih dulu, 21 Oktober lalu bersamaan dengan pelantikan anggota Kabinet Merah Putih.
Bersamaan itu, Prabowo juga melantik Menko Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan sebagai ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) masa jabatan 2024-2028. Dia didampingi Mendagri Tito Karnavian sebagai wakil dengan 6 anggota yaitu Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Arief WicaksonoSudiutomo, Ida Oetari Poernamasari, Supardi Hamid, Gufron M Choirul Anam dan Yusuf.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga melantik mantan menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) definitif. Banyak yang berharap Prabowo segera memilih wakil kepala OIKN dari putra terbaik Kaltim.
Iffa mengaku terhormat dan bersyukur atas kepercayaan dan amanah yang diberikan kepada dirinya sebagai anggota KPU RI.Dia menjadi wanita satu-satunya di antara 7 anggota KPU RI. Ketua KPU sekarang adalah Mochammad Afifuddin.
“Terima kasih atas kepercayaan ini, saya akan banyak belajar dan berdikusi dengan anggota KPU lainnya dalam rangka memperkuat tugas-tugas KPU terutama dalam mengkoordinasikan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 yang tinggal beberapa hari lagi,” kata Iffa dalam keterangan pers kepada wartawan seusai pelantikan.
Menurut Iffa, seperti harapan anggota KPU lainnya, dia jugaberkomitmen dalam melaksanakan tugasnya dengan kerja kolektif sehingga dapat mengatasi berbagai masalah yang mungkin terjadi di tahapan Pilkada Serentak. “Dengan komposisi keanggotaan KPU RI yang sudah lengkap, kita harapkan semua bisa berjalan baik, lancar, aman dan kondusif,” tambahnya.
KADER MUHAMMADIYAH
Sebelum ke KPU Pusat, Iffa adalah anggota KPU Provinsi Kaltim. Dia bertugas di sana sejak 2019. Sebelumnya anggota KPU Kota Bontang. Berarti sudah 10 tahun lebih dia mengabdi di lembaga yang tugasnya melaksanakan Pemilu di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Dia aktif sebagai anggota Tim Pembina Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) KPU Kaltim. Berkat kerja kerasnya, dia berhasil meraih penghargaan dari Kementerian Hukum dan HAM RI sebagai anggota JDIH Terbaik Tingkat Lembaga Non Struktural.
Rekam pendidikannya cukup menarik. Setelah meraih gelar S1program studi Manajemen di Universitas Muhammadiyah (UM) Kaltim, lalu melanjutkan menempuh S2 atau magister manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) di Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.
Yang membuat Iffa matang berorganisasi karena dia terlibataktif dalam berbagai kelembagaan di antaranya di organisasi Perempuan Muhammadiyah, Aisyiah dan Ketua Bidang Immawati Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Melalui IMM dan Aisyiah dia mengajak teman-temannya aktif melakukan pengembangan diri dan terus meningkatkan kapasitas, sehingga mampu tampil sebagai generasi muda yang bisa memajukan daerah dan bangsa.
Sebelum aktif di KPU, ternyata dia pernah berkarier sebagai tenaga honorer di Dinas Kesehatan dan Kantor Pemberdayaan Masyarakat di Pemkot Bontang. Juga pernah aktif di kepengurusan Yayasan Kanker Indonesia (YKI), PKK dan Dharma Wanita Persatuan Kota Bontang.
Dia kembali ke kampung halamannya di Samarinda setelah terpilih menjadi anggota KPU Kaltim. Dia membagi waktunya juga menjadi dosen STIE Muhammadiyah Samarinda.
“Doakan saya bisa berbuat terbaik untuk daerah, bangsa dan negara,” tuturnya semringah. Selamat bertugas Iffa, bukti orang Kaltim juga bisa berprestasi di tingkat nasional.(*)
Related Posts
- Panen Perdana Tambak 4 in 1 Dorong Ketahanan Pangan dan Program Makan Gratis
- Jalan Panjang Masyarakat Adat Kaltim Mencari Pengakuan: Mulai Penolakan hingga Ancaman Kekerasan
- Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, Begini Jawaban Shin Tae-yong
- BRIDA Jaring Pelajar Potensial untuk Persiapkan Generasi Periset dan Peneliti di Wilayah Kaltim
- Tingkatkan Kualitas Riset, BRIDA Kaltim Gencar Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dan Perusahaan Luar Negeri