Advertorial
IRT di Segah Geruduk THM Berkedok Warung Kopi, Temukan Miras dan Lokasi Karaoke
                    Kaltimtoday.co, Berau - Kelompok ibu rumah tangga di Kampung Bukit Makmur, Kecamatan Berau, menggeruduk sebuah warung yang diduga sering menyajikan minuman beralkohol dan menjadi tempat karaoke, pada Kamis (31/10/2024) sore.
Para emak-emak, yang didampingi aparatur desa setempat, mengamuk dan menggeledah seluruh isi warung sambil meminta agar pemilik segera menutup tempat tersebut secara permanen.
Kholidah, warga setempat, mengungkapkan bahwa warung yang mereka demo tersebut secara sembunyi-sembunyi menyajikan minuman keras (miras), meski pada siang hari hanya berfungsi sebagai warung kopi biasa. Kecurigaan warga terbukti setelah beberapa kali melihat adanya transaksi di sekitar lokasi.
"Kemudian memicu kemarahan IRT yang resah dengan aktivitas THM berkedok warung kopi tersebut," ujarnya.
Kholidah menambahkan bahwa aktivitas hiburan malam itu diketahui telah beroperasi selama enam bulan, dengan beberapa tempat lainnya baru beroperasi selama dua bulan. Mereka mengindikasikan bahwa ada lebih dari tiga titik lokalisasi.
"Saat ini yang baru ketahuan ada tiga titik dan nanti kami akan menelusurinya lagi. Kami minta agar pemerintah menindak tegas hal-hal seperti ini," pungkasnya.
Menanggapi keresahan warga, Kepala Kampung Bukit Makmur, Saidin Saputra, menyebut bahwa ia mengetahui keberadaan lokalisasi tersebut dari kabar yang beredar secara lisan. Ia mengaku tidak mengetahui dan tidak percaya bahwa ada tempat hiburan malam di kampung yang ia pimpin. Ia menegaskan agar usaha yang telah mencemari kampungnya itu segera ditutup.
"Ketika saya dibawa langsung oleh ibu-ibu melihat TKP dan jika terbukti melakukan penjualan minuman beralkohol, atas nama pemerintah kampung, saya nyatakan tegas agar pemilik segera menutup," tegas Saidin.
[RWT | MGN | ADV PEMKAB BERAU]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Gaspol Tahap Dua! IKN Siap Bangun Kompleks Legislatif-Yudikatif Senilai Rp 11,6 Triliun
 - IKN Disebut Ghost City Media Asing, Komisi II DPR Kritik Pola Komunikasi Otorita
 - OTT KPK! Gubernur Riau Abdul Wahid Dicokok di Pekanbaru, Diduga Suap Proyek PUPR
 - Kritik Keras Dana Nganggur, Menkeu Purbaya Minta Maaf ke KL/Pemda: Tapi yang Benar Lah Habiskan Tuh Duit!
 - Harga TBS Sawit Kaltim Turun di Akhir Oktober 2025, Dipicu Anjloknya Harga CPO dan Kernel
 








