Kaltimtoday.co - Stroke masih menjadi penyebab utama kematian dan disabilitas di berbagai negara, termasuk Indonesia. Bahkan, sebagian besar kasus stroke, yaitu sekitar 90%, sebenarnya dapat dicegah dengan mengelola faktor-faktor risiko. Faktor risiko utama yang berkontribusi pada terjadinya stroke mencakup tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, gangguan ritme jantung seperti fibrilasi atrium, kebiasaan merokok, kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak seimbang, stres, dan konsumsi alkohol. Semua ini merupakan faktor yang dapat diatur atau dikendalikan melalui gaya hidup sehat dan kebiasaan yang lebih baik.

Menurut data yang dipublish oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada tahun 2023, pembiayaan untuk perawatan dan pengobatan stroke di Indonesia mencapai angka yang signifikan, yaitu sekitar 5,2 triliun rupiah, yang menunjukkan beban ekonomi yang tinggi akibat penyakit ini. Salah satu cara sederhana dan efektif untuk menurunkan risiko stroke adalah dengan rutin beraktivitas fisik. Studi menunjukkan bahwa melakukan olahraga ringan selama 30 menit sebanyak lima kali seminggu dapat mengurangi risiko stroke hingga 25%. Upaya pencegahan seperti ini tidak hanya mengurangi angka kejadian stroke, tetapi juga meringankan beban fisik, emosional, dan ekonomi baik bagi individu maupun negara.

Diperkirakan bahwa satu dari empat orang akan mengalami stroke di suatu titik dalam hidupnya, menjadikan risiko stroke sebagai ancaman serius bagi banyak orang. Statistik menunjukkan bahwa setiap tiga detik, satu orang mengalami stroke, yang setara dengan sekitar 12 juta orang per tahun. Dari jumlah ini, sekitar 6,5 juta orang meninggal dunia akibat komplikasi stroke, menyoroti urgensi untuk meningkatkan kesadaran dan langkah-langkah pencegahan terhadap penyakit ini.

Resiko Berpotensi Terkena Stroke

Kondisi dan kebiasaan dalam masyarakat yang dapat meningkatkan resiko terkena stroke antara lain:

1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
2. Diabetes
3. Kadar kolesterol tinggi (dislipidemia)
4. Kebiasaan merokok
5. Kurangnya aktivitas fisik
6. Konsumsi sayur dan buah yang rendah
7. Konsumsi gula, garam, dan lemak yang berlebihan

Gejala - Gejala Stroke

Jika anda merasakan sesuatu yang tidak beres dengan kondisi tubuh anda, sangat disarankan untuk cek ke rumah sakit atau klinik terdekat, jangan remehkan gejala - gejala ringan yang nantinya akan berakibat fatal. Anda juga dapat mengunjungi pafipckabmadiun.org, tetap ingatlah dengan slogan SeGeRa Ke RS:

• Senyum terlihat tidak simetris 
• Gerakan tubuh bagian tertentu terasa lemah 
• Bicara menjadi pelo atau tidak jelas 
• Terasa kebas atau kesemutan pada satu sisi tubuh
• Penglihatan mendadak kabur
• Sakit kepala berat yang muncul tiba-tiba 
• Jaga Kesehatan Dengan CERDIK

Menjaga kesehatan adalah hal yang penting dilakukan oleh setiap individu, menjaga kesehatan membantu kita menghindari penyakit tidak menular, seperti obesitas, penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi. Salah satu langkah pencegahan untuk penyakit tidak menular (PTM) dikenal sebagai CERDIK:

View this post on Instagram

A post shared by Kementerian Kesehatan RI (@kemenkes_ri)

Baca Juga: 5 Keamanan Pangan untuk Keluarga, Bebas Virus dan Bakteri Jahat

• C = Cek kesehatan secara rutin 
• E = Enyahkan asap rokok 
• R = Rajin melakukan aktivitas fisik 
• D = Diet sehat dengan kalori seimbang 
• I = Istirahat cukup
• K= Kelola stres  

dilansir dari kemkes.go.id Perilaku CERDIK ini mendukung kesehatan dan membantu individu serta kelompok masyarakat yang berisiko penyakit tidak menular (PTM) agar tetap sehat dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Selalu terapkan pola hidup bersih dan sehat, dan segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan jika muncul gejala penyakit. Penanganan yang cepat dan tepat sesuai hasil diagnosis sangat penting untuk kesehatan optimal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.