Daerah

Jelang Iduladha, Omset Pedagang Hewan Kurban di Samarinda Capai Ratusan Juta

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 23 Juni 2023 13:55
Jelang Iduladha, Omset Pedagang Hewan Kurban di Samarinda Capai Ratusan Juta
Puluhan sapi kurban di Jalan P. Suryanata Samarinda. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Menjelang Iduladha, pedagang sapi kurban di Samarinda diperkirakan mendapatkan omset yang cukup fantastis tahun ini. 

Salah satu pedagang hewan kurban, Kadariah mengatakan, harga satu ekor sapi kurban ditentukan dari bobotnya. Harga sapi kurban miliknya dibanderol dengan harga Rp 16 - 29 juta per ekor. 

"Kalau sapinya kecil, harganya Rp 16 juta. Sedangkan yang besar bisa mencapai Rp 29 juta," ungkapnya.

Menurutnya, tidak ada kenaikan harga yang cukup signifikan pada tahun ini. Harga sapi kurban tersebut merupakan harga standar yang ditentukan oleh kebanyakan pedagang.

Sementara Anca, pria yang merupakan saudara dari Kadariah mengatakan, masih ada puluhan sapi yang belum terjual. Mengingat enam hari lagi sudah memasuki perayaan Iduladha, yakni Kamis (23/6/2023).

"Masih ada 40-45 sapi yang belum terjual. Kalau tahun lalu, tidak sebanyak ini," ujarnya.

Anca membeberkan, keuntungan dari penjualan satu ekor sapi bisa mencapai Rp 2,5 - 3 juta. Jika mampu menjual puluhan sapi, Anca bisa mendapatkan omset hingga ratusan juta.

"Tahun lalu habis semua terjual, omsetnya pasti diangka ratusan juta. Misal di rata-rata satu ekor sapi Rp 16 juta, terjual 40 ekor omsetnya bisa sampai Rp 500 juta keatas kan," tuturnya. 

Anca mengaku, puluhan sapi yang dijual di Jalan Pangeran Suryanata, Samarinda Ulu tersebut sudah divaksin dan dikarantina. Ini merupakan bentuk antisipasi terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK). 

"Semoga dekat-dekat hari raya nanti, bisa kejual semua. Sama seperti tahun lalu," ungkapnya. 

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Samarinda, Maskuri memastikan jelang Iduladha, ketersediaan sapi di Samarinda tercukupi.

"Ada pasokan lagi dari luar daerah sebanyak 1.200 ekor. Seharusnya akan datang rencananya 13 ribu ekor, dan saat ini baru terpenuhi 98 persen,” jelasnya. 

Demi mencegah terjadinya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi, Maskuri menegaskan agar setiap penjual mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

"SKKH itu harus ditanyakan, tanpa SKKH kami tidak bertanggung jawab jika terjadi sesuatu karena keterbatasan kami," kata Maskuri.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya