Nasional
Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, BMKG Imbau Masyarakat Waspada Potensi Cuaca Ekstrem
Kaltimtoday.co - Dwikorita Karnawati selaku Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama periode Natal dan Tahun Baru. Menurutnya cuaca ekstrem ini adalah hasil dari dinamika atmosfer yang dipengaruhi oleh posisi Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua samudera.
Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa dan Sumatera Setelah Natal Hingga Awal Tahun Baru
Dilansir dari laman resmi BMKG, Dwikorita menekankan perlunya kewaspadaan di wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Jawa dan Sumatera bagian selatan, setelah Natal hingga awal tahun baru. Potensi hujan lebat hingga ekstrem dengan angin kencang dapat terjadi dalam rentang waktu tersebut. Pernyataan ini disampaikan setelah rapat dengan Menteri Perhubungan Budi Karya dan Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, pada Selasa (19/12).
Potensi Cuaca Ekstrem di Aceh, Kalimantan dan Sumatera Utara Sebelum Natal
Selain itu, Dwikorita juga menyoroti potensi cuaca ekstrem sebelum perayaan Natal, terutama di wilayah utara Indonesia yang berbatasan dengan daerah khatulistiwa. Wilayah-wilayah seperti Utara khatulistiwa, Sumatera Utara, Aceh, dan Kalimantan perlu meningkatkan kewaspadaan.
Potensi Gelombang Tinggi Jelang Natal dan Tahun Baru
Selain cuaca ekstrem, selama musim Natal dan Tahun Baru, Dwikorita mengungkapkan adanya potensi gelombang tinggi di Samudera Hindia, Pasifik, dan Selat Sunda. Ia juga mengingatkan mengenai arus laut dan angin kencang, serta meminta pihak seperti perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, nelayan, dan masyarakat umum untuk meningkatkan kewaspadaan guna mencegah kecelakaan laut.
Bagaimana Cara Akses Informasi Cuaca Selama Pekan Natal dan Tahun Baru?
Dwikorita menyebutkan bahwa masyarakat dapat mengakses informasi cuaca 24 jam penuh melalui aplikasi @infobmkg sebagai acuan selama berkegiatan jelang Natal dan Tahun Baru. Informasi tersebut mencakup pemantauan gempa bumi dan informasi lainnya.
Penyebab Potensi Cuaca Ekstrem Selama Pekan Natal dan Tahun Baru
Guswanto selaku Deputi Bidang Meteorologi BMKG, menjelaskan bahwa potensi cuaca ekstrem selama pekan Natal dan Tahun Baru disebabkan oleh aktivitas pola tekanan rendah di Laut Cina Selatan. Pola ini secara tidak langsung mempengaruhi pola pertemuan serta belokan angin dan menyebabkan peningkatan awan hujan di sekitar Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat di Beberapa Wilayah
Guswanto juga menyebut daerah-daerah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat, meliputi sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Tengah, Papua, Sulawesi, dan Maluku.
Langkah BMKG dalam Menghadapi Cuaca Ekstrem Selama Natal dan Tahun Baru
Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem Nataru, BMKG telah menyediakan akses informasi cuaca terintegrasi pada jalur transportasi, khususnya melalui situs INAWIS untuk melihat prakiraan cuaca beberapa hari sebelum gelombang tinggi terjadi.
Sebagai langkah kesiapsiagaan, BMKG juga mendirikan posko dengan mengirim mobile radar cuaca dan alat observasi yang dipasang di pelabuhan Merak, Bakauheni, dan Juanda. Radar cuaca ini menyediakan informasi terbaru setiap 10 menit, yang dapat menjadi dasar peringatan dini ketika cuaca buruk terjadi.
[Kontributor : Gilang Satria Pratama | Editor : Diah Putri]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Prakiraan Cuaca Kaltim Awal November: Hujan Menengah hingga Tinggi
- Prakiraan Cuaca Kaltim 10 September 2024: Hujan di Samarinda, Petir di Kutai Kartanegara dan Mahakam Ulu
- BMKG Terus Modifikasi Cuaca di IKN untuk Kelancaran Proyek Pembangunan
- Kapan Gempa Megathrust Terjadi? Ini Jawaban BMKG
- BMKG Peringatkan Skenario Terburuk Megathrust di Selat Sunda, Dampak Gempa Bisa Capai Magnitudo 8,7