Advertorial
Kasus Diare di Kukar Mengkhawatirkan, Cenderung Meningkat Tiap Tahun dan Melanda Segala Usia

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Kasus diare di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengalami peningkatan setiap tahun. Diare atau keluhan buang air besar encer atau berair yang terjadi lebih dari tiga hari dalam sehari ini, menyerang semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar, kasus diare pada 2021 mencapai 4.362 orang. Kemudian pada 2022 menurun jadi 4.182 dan tahun 2023 meningkat drastis mencapai 8.167 kasus.
“Kasusnya merata di setiap kecamatan di Kukar, karena ini penyakit umum,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Dinkes Kukar, Supriyadi, belum lama ini.
Secara umum, diare bisa berlangsung tidak lebih dari 14 hari, bahkan sebagian kasus, diare dapat berlanjut hingga dua pekan lebih. Penyakit ini pada umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun jika tidak ditangani dengan tepat, diare yang tak kunjung sembuh ini dapat menyebabkan dehidrasi, gangguan elektrolit hingga kerusakan ginjal.
Supriyadi menyebutkan, salah satu penyakit diare ini disebabkan kondisi lingkungan di tengah-tengah masyarakat. Apabila kasus diare tinggi di suatu daerah, berarti kesehatan lingkungan perlu mendapatkan perhatian khusus bagi masyarakat.
“Kita terus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan dan perilaku juga memegang peran penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat,” pungkasnya.
[SUP | ADV DISKOMINFO KUKAR]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Dinkes Kukar Pastikan Program Makan Bergizi Gratis Berjalan Aman di Sekolah
- Ribuan Kasus DBD Muncul di Kukar, Puskesmas Dilengkapi Rapid Test untuk Cegah Fatalitas
- Dinkes Kukar Imbau Warga Tetap Waspada Meski Kasus Covid-19 Nol
- Apa Itu Diare Akut? IDI Deiyai Berikan 7 Tips Cegah Diare
- Atasi Lonjakan ODGJ, Dinkes Kukar Bakal Bentuk Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat