Daerah
Kekurangan Armada Sampah, DLH PPU Anggarkan Rp 1,3 Miliar untuk Pengadaan Baru
Kaltimtoday.co, Penajam - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Penajam Paser Utara (PPU) mengambil langkah serius untuk mengatasi kekurangan armada pengangkut sampah di wilayahnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kelestarian Benuo Taka, julukan Kabupaten PPU.
Kepala DLH PPU, Safwana, mengakui kekurangan armada tersebut.
"Hingga hari ini kami memang masih kekurangan armada pengangkut sampah," ujarnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, DLH PPU mengalokasikan anggaran Rp 1,3 miliar dari APBD Kabupaten PPU tahun 2024 untuk pengadaan dua unit armada pengangkut sampah baru berkapasitas 20 ton. Saat ini, proses pengadaan tersebut masih dalam tahap lelang.
Upaya DLH PPU tidak berhenti di situ. Mereka juga telah mengajukan usulan bantuan keuangan kepada pemerintah provinsi untuk kembali menambah pengadaan armada pengangkut sampah pada tahun anggaran 2025.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan dan diharapkan usulan bantuan keuangan itu dapat diakomodir pemerintah provinsi pada 2025," kata Safwana.
Safwana mengungkapkan bahwa PPU membutuhkan paling tidak 20 unit armada untuk mengangkut sampah dari tempat pembuangan sementara (TPS) ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Kelurahan Buluminung, Kecamatan Penajam. Namun, dari 17 unit armada yang dimiliki, hanya delapan yang benar-benar layak beroperasi.
"Sisanya tidak layak beroperasi, karena itu kita sangat membutuhkan tambahan armada baru," jelasnya.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- DLH PPU Ingatkan Masyarakat untuk Taat Aturan Pembuangan Sampah
- Menuju Generasi Muda Peduli Lingkungan, DLH PPU Edukasi Pelajar tentang Diversifikasi Sampah
- Wujudkan Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri, DLH PPU Tingkatkan Pembinaan Sekolah Adiwiyata
- DLH PPU Terima Bantuan Excavator dan Bulldozer untuk Tingkatkan Pengelolaan Sampah
- DLH PPU Jajaki Kerja Sama untuk Hadirkan Produk Daur Ulang Bernilai Ekonomi Tinggi