Kukar

Kelola Sampah dan Dorong Bontang Jadi Kota Terbesih, Neni Luncurkan Program 'Gesit'

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 16 Oktober 2025 08:04
Kelola Sampah dan Dorong Bontang Jadi Kota Terbesih, Neni Luncurkan Program 'Gesit'
Wali Kota Neni kala meluncurkan Program Gesit di Ballroom Hotel Grand Mutiara.(Fitri Wahyuningsih/Kaltim Today).

Kaltimtoday.co, Bontang - Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, resmi meluncurkan program gerakan sampahku tanggung jawabku atau 'Gesit'. Program ini diluncurkan bukan saja untuk mendorong Bontang menjadi salah satu kota terbersih di Indonesia, bahkan hingga tingkat dunia.

Program ini diluncurkan, Selasa (14/10/2025) malam di Ballroom Grand Mutiara Hotel, Jalan Arif Rahman Hakim. Peluncurannya digelar serentak dengan pengenalan program andalan pemerintah di bidang pendidikan yakni Program UKT Bontang 2025.

Wali Kota Neni mengatakan, diperlukan langkah nyata dalam pengelolaan sampah  pasca kegiatan di seluruh lapisan masyarakat. Baik itu di instansi
pemerintah, dunia usaha, dan kelembagaan masyarakat. Dengan kondisi geografis Bontang yang terbilang kecil, Neni optimis Bontang bisa menjadi contoh kota bersih di Indonesia, bahkan hingga tingkat dunia.

"Gerakan Gesit adalah gerakan yang menjadi tanggung jawab kita bersama. Setiap acara apapunn, di pemerintah, swasta, d acara remaja, kampus-kampus, saya tidak mau lagi melihat ada sampah berserakan," katanya kala memaparkan soal Program Gesit.

Neni menekankan, mengelola sampah  serta menjadikan Bontang sebagai kota bersih merupakan tanggung jawab bersama. Harus tumbuh kesadaran kolektif akan tanggung jawab ini. Pun dia menegaskan bahwa hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, apalagi sampai dipilah sesuai kategorinya adalah langkah yang terlihat kecil namun dampaknya besar bagi Bontang dan peradaban.

"Siap jadi agent of change? Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi. Ini kesempatan kita untuk mengubah peradaban, berbenah untuk masa depan lebih baik," tegasnya.

Usai memperkenalkan Program Gesit, Neni langsung mempraktikan bagaimana penerapan program ini. Di hadapan ratusan hadirin yang didominasi mahasiswa, Neni mencontohkan mengambil sampah yang terlihat di meja tamu VIP duduk. Sampah itu langsung dibuang ke tempat sampah yang sudah disiapkan panitia di lokasi.

"Jadi setelah kegiatan, ruangan ini kembali bersih. Jangan memberikan pekerjaan tambahan kepada pasukan kuning atau cleaning service. Usahakan dibuang ke tempat sampah atau dibawah sampahnya," ujarnya.

[TOS]



Berita Lainnya