Nasional
Kematian akibat Gagal Ginjal Meningkat, Kemenkes: Akses Layanan Harus Merata
Kaltimtoday.co - Penyakit gagal ginjal menjadi salah satu momok bagi masyarakat Indonesia, dengan angka kematian yang terus meningkat. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun menekankan pentingnya pemerataan akses pelayanan dan praktik kesehatan yang optimal untuk mencegah penyakit ini.
Dalam acara "Kidney Health for All: Advancing Equitable Access to Care and Optimal Medication" yang diadakan Kemenkes, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu, mengungkapkan bahwa pada 2019, jumlah orang meninggal akibat gagal ginjal kronis mencapai 2,35% atau 1,4 juta orang. Angka ini kemudian meningkat hingga 1,2% atau 8,7 juta orang di tahun 2023, dengan total kematian mencapai 42.000 jiwa.
Upaya pencegahan menjadi kunci utama dalam menekan angka kematian akibat gagal ginjal. Maxi menegaskan bahwa, peningkatan pelayanan primer dan pencegahan faktor risiko penyakit ginjal di daerah-daerah perlu diprioritaskan. Hal ini sejalan dengan transformasi kesehatan yang diusung pemerintah, termasuk pembiayaan yang terjamin untuk penyakit kronis seperti gagal ginjal.
Pemerintah telah mengalokasikan dana yang cukup besar untuk mengatasi penyakit gagal ginjal, dengan total Rp 2,3 triliun khusus untuk penyakit kronis ginjal dan Rp 20 triliun untuk keseluruhan penyakit kronis.
Pola hidup tidak sehat, seperti makan tidak sehat, kurang berolahraga, merokok, dan obesitas, menjadi faktor utama penyebab gagal ginjal. Faktor-faktor ini, terutama diabetes, dapat membuat fungsi ginjal bekerja keras dan berpotensi mengalami kerusakan.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Kemenkes Dorong Inovasi Digital dalam Kesehatan, Pasien Bisa Berobat dari Rumah
- PIN Polio 2024 Hadir Kembali! Ini Jadwal, Syarat dan Efek Samping
- Kemenkes Umumkan Status 17 Daerah Indonesia Bebas Malaria
- Kemenkes Butuh 5.500 Tenaga Kesehatan untuk 4 Rumah Sakit Baru, Salah Satunya IKN
- Mahulu Raih Penghargaan Bebas Frambusia dari Kemenkes RI