Opini
Keseimbangan Ekologi dan Kesejahteraan Ekonomi: Menuju Transformasi Berkelanjutan
Oleh: Fahmi Prayoga, S.E (Tenaga Ahli, Peneliti, dan Analis Kebijakan Publik SmartID)
Dalam era modern yang ditandai oleh percepatan pertumbuhan ekonomi, kita semakin menyadari bahwa keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari keseimbangan ekologis.
Munculnya isu-isu lingkungan seperti perubahan iklim, penurunan keanekaragaman hayati, dan degradasi lingkungan menjadi alarm bagi kita untuk merefleksikan kembali hubungan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Kita harus terus berupaya untuk memadukan pertumbuhan serta pembangunan ekonomi dengan perlindungan lingkungan demi mewujudkan masa depan yang berkelanjutan.
Transformasi berkelanjutan memerlukan kesadaran kolektif dan aksi terpadu dari berbagai pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat sipil. Keseimbangan ekologi mengajarkan kita untuk memperlakukan bumi sebagai rumah bersama yang perlu dijaga dan dilestarikan demi generasi mendatang.
Seiring perkembangan teknologi dan pemahaman kita tentang dampak ekonomi terhadap alam, kini saatnya untuk memasukkan nilai-nilai ekologis dalam setiap keputusan pembangunan ekonomi
Dalam mengarahkan transformasi berkelanjutan, penting untuk mengevaluasi dan memodifikasi model ekonomi yang telah ada. Perluasan sektor ekonomi yang menghargai dan memperhitungkan ekosistem dapat menjadi fondasi untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih berkelanjutan.
Konsep pertaubatan ekologis dapat menjadi panduan utama dalam membentuk kebijakan ekonomi yang mempromosikan keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan.
Pesan Ensiklik Laudato Si’ mengenai pertaubatan ekologis menyiratkan urgensi untuk mengubah cara pandang dan bertindak terhadap lingkungan alam.
Paus Fransiskus menekankan bahwa pertaubatan ekologis bukanlah sekadar kewajiban moral, tetapi juga panggilan untuk merefleksikan kembali hubungan manusia dengan alam dan menyelaraskan kembali nilai-nilai yang mendasari pembangunan.
Pesan ini memandang bumi sebagai "rumah bersama," yang memerlukan perlindungan dan pengelolaan yang bijaksana. Pertaubatan ekologis dalam konteks ensiklik ini mencakup pemahaman mendalam tentang tanggung jawab manusia sebagai khalifah yang dipercayakan untuk merawat ciptaan Tuhan.
Hal ini menyerukan pemimpin dan individu untuk mengintegrasikan kebijakan dan perilaku yang berfokus pada keberlanjutan, menjauhi praktik-praktik yang merusak alam, dan merancang model pembangunan yang memperhitungkan dampak jangka panjang terhadap ekosistem.
Paus Fransiskus juga menggarisbawahi bahwa pertaubatan ekologis memerlukan transformasi struktural dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi, budaya, dan gaya hidup. Pesan ini mencerminkan keinginan untuk melibatkan seluruh umat manusia dalam upaya kolaboratif untuk menjaga dan memulihkan keberlanjutan bumi.
Pertaubatan ekologis tidak hanya berbicara tentang perubahan individual, tetapi juga menuntut perubahan sistemik yang mencakup keadilan sosial, penghapusan kemiskinan, dan perlindungan hak asasi manusia. Dengan demikian, pesan ensiklik ini menjadi sebuah panggilan moral untuk berpartisipasi aktif dalam upaya kolektif demi keberlanjutan planet ini, dengan membangun masyarakat yang lebih adil, ramah lingkungan, dan penuh rasa hormat terhadap ciptaan Tuhan.
Pemahaman yang akurat dan menyeluruh tentang interaksi yang dinamis antara sistem ekonomi dan ekologi menjadi faktor kunci dalam merancang kebijakan pembangunan yang berkelanjutan.
Tanpa pemahaman yang mendalam tentang kompleksitas hubungan antara ekonomi dan lingkungan, risiko terhadap kebijakan yang ekstrem dan bahkan bertentangan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia Emas 2045 semakin meningkat. Itulah sebabnya, sebuah pendekatan yang holistik, yang mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap ekosistem dan masyarakat, harus menjadi landasan bagi setiap kebijakan pembangunan.
Pertimbangan terhadap ekonomi dan lingkungan tidak boleh dipisahkan, melainkan harus diintegrasikan dalam setiap langkah kebijakan pembangunan. Dilema ekonomi versus lingkungan dapat diatasi dengan menciptakan sinergi antara kedua sistem tersebut. Misalnya, mendorong inovasi teknologi ramah lingkungan dapat menjadi katalisator untuk pertumbuhan ekonomi sambil mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Pemahaman mendalam tentang interaksi ini menjadi landasan bagi kebijakan yang mendukung peralihan menuju model ekonomi yang berkelanjutan, yang menciptakan manfaat jangka panjang untuk masyarakat dan lingkungan.
Ketidakmampuan untuk memahami interaksi dinamis antara ekonomi dan lingkungan dapat mengarah pada kebijakan yang terlalu berat pada salah satu aspek, mengorbankan yang lainnya. Misalnya, fokus yang terlalu kuat pada pertumbuhan ekonomi tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem dan sumber daya alam yang tidak dapat dipulihkan.
Sebaliknya, kebijakan yang terlalu ketat dalam melindungi lingkungan tanpa memperhitungkan aspek ekonomi dapat mengekang potensi pembangunan dan menciptakan ketidaksetaraan sosial. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang hubungan ini penting untuk mencapai keseimbangan yang tepat dalam merancang kebijakan pembangunan.
Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, pemerintah dan pemangku kepentingan harus memprioritaskan investasi dalam pemahaman dan penelitian mengenai interaksi antara ekonomi dan ekologi. Perkembangan teknologi, inovasi, dan kebijakan yang dapat memperkuat sinergi antara kedua sistem tersebut harus didorong.
Pemahaman yang holistik tentang dampak kebijakan pembangunan terhadap lingkungan dan ekonomi bukan hanya prasyarat untuk mencapai keberlanjutan, tetapi juga menjadi fondasi untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan lingkungan yang lestari.(*)
*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Lima Bulan Berturut-turut Deflasi dan Penurunan PMI Manufaktur Jadi Tantangan bagi Pemerintah
- Ekonom Senior Faisal Basri Meninggal Dunia di Usia 65 Tahun
- Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2024 Tercatat Hanya 5,05 Persen, Lebih Lambat Dibandingkan Tahun Sebelumnya
- Pemprov Kaltim Siapkan Pabrik Minyak Goreng Skala Kecil untuk Tingkatkan Ekonomi Lokal
- Kaltim Kembangkan Lima Proyek Strategis untuk Percepat Kemajuan Ekonomi