Daerah
Krusial untuk Simpan Obat dan Vaksin, Dinkes Kaltim Berencana Bangun UPTD Instalasi Farmasi Tahun Depan
Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim berencana untuk membangun UPTD Instalasi Farmasi pada tahun depan. Diketahui, saat ini Kaltim belum memiliki instalasi farmasi sehingga masih menyimpan obat-obatan, vaksin, dan perbekalan kesehatan di gudang farmasi milik Dinkes Kaltim.
Kepala Dinkes Kaltim, dr Jaya Mualimin, SpKJ memang mengakui bahwa Kaltim belum memiliki UPTD Instalasi Farmasi. Padahal, kehadiran UPTD Instalasi Farmasi itu sangatlah krusial.
Untuk mendirikan UPTD Instalasi Farmasi itu pula, pihaknya hendak memulai dengan membuat payung hukum terkait. Nantinya, Dinkes Kaltim akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak.
“Kemungkinan tahun depan. Kita juga akan berkoordinasi dengan berbagai biro yang mengurusi organisasi. Secepatnya dibuatkan aturannya, mengubah nomenklatur dan penambahan kelembagaan. Harus ada aturan,” tegas Jaya.
Dikatakan Jaya, UPTD Instalasi Farmasi memiliki tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinkes Kaltim. Di antaranya seperti pengelolaan, pendistribusian obat, hingga perbekalan kesehatan.
Sedangkan beberapa tugas pokoknya meliputi penerimaan, pemeliharaan, pendistribusian, pencatatan, pendataan, pengawasan terkait ketersediaan dan penggunaan obat, vaksin, hingga perbekalan kesehatan.
“Sementara ini diurus dengan gudang farmasi milik Dinkes Kaltim. Kalau di bidang ini, jadi tidak fleksibel. Sebab hanya menyimpan saja, tidak melakukan analisis segala macam,” ungkap Jaya.
Dia mengatakan, UPTD Instalasi Farmasi sangatlah penting untuk dibangun di Kaltim. Sebab, hadirnya UPTD itu akan menjamin ketersediaan vaksin dan obat-obatan.
Sebagai contoh, jika ada distribusi vaksin dan obat dari pemerintah pusat, maka tugas dari gudang farmasi hanya melakukan pencatatan. Kemudian mendistribusikan ke kabupaten dan kota tanpa dilakukan tracking atau pengawasan.
“Kemudian, kalau kita menempatkan vaksin dan obat dari pemerintah pusat juga sifatnya mencatat saja. Tidak melakukan analisis dan mengawasi kebutuhan setiap kabupaten dan kota, sampai ketika dropping di daerah selama kurun 1 tahun,” tambah Jaya.
Oleh sebab itu, Dinkes Kaltim pun tidak tahu-menahu sampai ke tahap distribusi dan penggunaan vaksin serta obat tersebut. Di satu sisi, Dinkes Kaltim pasti dipantau oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Jadi agak menyulitkan bagi kita,” sambungnya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap agar UPTD Instalasi Farmasi bisa segera didirikan. Sehingga, kebutuhan dan ketersediaan obat-obatan dan vaksin bisa lebih terjamin.
Untuk mendukung pembangunan UPTD Instalasi Farmasi itu pula, pihaknya telah melakukan studi banding tata laksana mengenai pelaksanaan penyimpanan dan pendistribusian Instalasi Farmasi ke Dinkes Kalsel pada Oktober lalu.
“Di sana kami belajar cara mengelola kelembagaan instalasi farmasi yang ada di Kalsel. Kami berharap, bisa melakukan percepatan untuk UPTD Instalasi Farmasi itu,” tandasnya.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Pj Gubernur Kaltim Umumkan Kenaikan UMSK 2025 di 7 Kabupaten/Kota, Kota Bontang Catat Upah Sektoral Tertinggi
- Sudah 30 Hari Kasus Muara Kate Tanpa Kejelasan, Koalisi Masyarakat Sipil Kembali Desak Pj Gubernur Kaltim Bertindak
- Dengar Aspirasi Petani Kaltim, Sarifah Suraidah Janji Perjuangkan Stabilitas Harga Pupuk
- PBB Tetapkan Hari Danau Dunia, Danau Matano Jadi Contoh Sinergitas Konservasi Air
- DJPb dan Pemprov Kaltim Serahkan DIPA dan Buku Alokasi TKD Digital ke Kepala Daerah dan Pimpinan Unit Satuan Kerja