DISKOMINFO BONTANG

Lantik Akhmad Suharto Sebagai Penjabat Sekda, Wali Kota Neni Ingatkan Kompleksitas Tugas di Tengah Tekanan Fiskal

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 11 November 2025 07:38
Lantik Akhmad Suharto Sebagai Penjabat Sekda, Wali Kota Neni Ingatkan Kompleksitas Tugas di Tengah Tekanan Fiskal
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, melantik Akhmad Suharto sebagai Penjabat Sekretariat Daerah Pemkot Bontang. (Fitri Wahyuningsih/Kaltim Today).

Kaltimtoday.co, Bontang - Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, resmi melantik dan mengambil sumpah Akhmad Suharto sebagai Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Bontang, Senin (10/11/2025) sore. Berlangsung secara khidmat, pelantikan dan pengambuan sumpah ini digelar di Auditorium Kantor Wali Kota Bontang, Jalan Moh Roem, Kelurahan Bontang Lestari.

Acara diawali dengan pembacaan Keputusan Wali Kota Bontang Nomor 800.1.1.1/3515/BKPSDM/2025 tentang pengangkatan Akhmad Suharto, yang sebelumnya menjabat Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah, sebagai Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bontang. Dalam keputusan tersebut, masa tugas Pj. Sekda berlaku mulai 10 November 2025 hingga ditetapkannya Sekda definitif.

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, memimpin pembacaan sumpah yang kemudian diikuti oleh Akhmad Suharto. Prosesi ini turut disaksikan Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, serta perwailan Forum Komunikasi Pimpinan Derah (Forkopimda) seperti kapolres, perwakilan kejaksaan, perwakilan kodim, dan kepala OPD di lingkungan Pemkot Bontang.

''Bahwa saya, dalam menjankan tugas jabatan akan menjunujung etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggungg jawab,''sebut Akhmad Suharto kala melantangkan janjinya. Usai pembacaan janji ini rampung, kemudian dilanjut dengan pembacaan sumah integritas dan penandatangan surat keputusan.

Proses penandatangan SK. (Fitri Wahyuningsih/Kaltim Today).

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni dalam sambutannya mengatakan, tugas Akhmad Suharto kini semakin kompleks, sebab ia bertanggung jawab terhadap seluruh OPD di Bontang, dan ia harus mampu menerjemahkan dan mendukung visi dan misi wali kota dan wakil wali kota dengan baik. Terlebih, saat ini Bontang dihadapkan pada tantangan fiskal. Diketahui bersama, selain Bontang, hampir seluruh kabupaten-kota lain di Kaltim mengalami pemangkasan Dana Bagi Hasil (DBH), sementara inilah sumber utama pemasukan Bontang.

''Tanggung jawab Pak Harto semakin kompleks saat ini, apalagi di tengah tantangan fiskal yang Bontang hadapi,'' kata Neni dalam pidatonya. ''Kita belum paripuranakan APBD terakhir. Saat ini Pak Harto, postu APBD Bontang ada di Rp1,9 triliun, dan kita masih menunggu DBH dari Kaltim yang sampai saat ini belum ditransfer.''

Sementara itu, Akhmad Suharto usai dilantik mengatakan, dirinya sejatinya sudah tancap gas dalam menjalankan tugas. Misalnya untuk DBH, dia mengaku sudah dan terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, khususnya BPKAD untuk mengetahui berapa pastinya dana yang akan ditransfer ke Bontang. Namun dari hasil koordinasi terakhir, sebutnya, pemerinta provinsi sendiri masih rapat dan belum bisa memberikan angka pasti.

''Kami rutin koordinasi, cuma memang angkanya belum ada. Kami harap sih bisa sesuai dengan yang diharapkan, seperti yang ibu wali kota sampaikan tadi (Rp200 miliar, red),'' tandasnya.

[ADV DISKOMINFO BONTANG]



Berita Lainnya