Samarinda
Mahasiswa Unmul Belajar Soal Sinergi APBN dan UMKM di Kemenkeu Goes to Campus
Kaltimtoday.co, Samarinda – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Goes to Campus dan Bazaar UMKM berhasil terlaksana di Universitas Mulawarman (Unmul), Rabu (1/3/2023). Salah satu agendanya berupa talkshow interaktif mengenai “Sinergi APBN dan UMKM untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi.” Unmul jadi kampus pertama di Kaltim dalam agenda tersebut.
Rektor Unmul, Abdunnur menilai, agenda tersebut sangat penting bagi mahasiswa. Sehingga mahasiswa tak sekadar belajar di dalam kelas. Tapi juga mendapat pengetahuan dari penyampaian secara langsung oleh para narasumber yang terlibat.
“Mahasiswa juga bisa memahami bahwa kebijakan pemerintah mengelola keuangan itu ada beberapa hal yang jadi pertimbangan. Itu dilakukan secara akuntabel,” ujar Abdunnur dalam sambutannya di GOR 27 September.
Dia juga berharap, mahasiswa Unmul bisa memahami soal UMKM dan memiliki inisiatif untuk mengembangkan usaha di kemudian hari. Sehingga, lulusan Unmul tak sekadar punya kualitas intelektual tapi juga ada inovasi dalam meningkatkan usaha.
“Sekaligus menumbuhkan jiwa kewirausahaan di mahasiswa. Semoga mahasiswa bisa banyak belajar dan melihat sehingga meski masih berstatus mahasiswa tapi sudah punya usaha,” tambah Abdunnur.
Ditegaskan Abdunnur, pengembangan kewirausahaan menjadi tolok ukur dari kinerja utama perguruan tinggi. Apalagi, mengingat ekonomi nasional yang lebih mengedepankan pertumbuhan dan ekonomi kerakyatan melalui UMKM.
Sementara itu, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kaltim, M Syaibani menyebutkan, UMKM sangat mendominasi di perekonomian Indonesia, khususnya Kaltim. Di sisi lain, negara memiliki APBN. Dari APBN tersebut, salah satunya digunakan untuk mengelola UMKM.
“Sudah seharusnya, APBN itu juga menopang UMKM. Akhirnya ini kami perkenalkan ke teman-teman di universitas. Mahasiswa harus kami bekali seperti apa UMKM. Mereka juga harus tahu APBN kita itu tidak digunakan sembarangan,” ungkap Syaibani.
Ditambahkan Syaibani, APBN bisa memberikan pembiayaan dengan berbagai instrumen yang dimiliki. Bisa bekerja sama dengan perbankan yang kemudian dibentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain itu, bisa pula dengan membentuk layanan umum Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Dari sana, disalurkan kredit usaha mikro.
“Banyak sekali sektor UMKM yang dibantu melalui berbagai organisasi perangkat daerah (OPD), kementerian, lembaga, dan sebagainya. Kalau hari ini, yang sudah jadi binaan kami dan sudah terjaring sekitar 35 UMKM. Nanti kementerian lain juga melakukan hal serupa,” sambungnya.
Pembinaan UMKM, ujar Syaibani, harus dilakukan secara bersinergi. Sebab sebuah kementerian atau lembaga yang dibiayai APBN, melakukan pembinaan terhadap UMKM.
“Jadi yang dapat pembiayaan terhadap UMKM di Kaltim, dari catatan kami itu masih sangat sedikit. Baru sekitar 5 persen yang dapat. Jadi masih banyak ruang untuk itu. Baik yang dari APBN maupun di luar itu,” ujarnya lagi.
Dia berharap, mahasiswa Unmul yang hadir di Kemenkeu Goes To Campus dan Bazaar UMKM bisa memahami keuangan negara, APBN, dan bisa menjadi bagian dari UMKM di kemudian hari. Jadi, ketika lulus dari kampus, mahasiswa tak serta merta bekerja sebagai karyawan. Namun justru ambil bagian di lingkup bisnis dan sebagai pelaku usaha.
“Saya yakin, kita nanti bersinergi untuk menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang mandiri demi menghasilkan UMKM yang lebih baik,” tutupnya.
[YMD | RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.