DISKOMINFO BONTANG

Marak PKL di Trotoar, Wawali Agus Ingatkan Aturan Pemanfaatan Ruang Publik

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 11 November 2025 13:45
Marak PKL di Trotoar, Wawali Agus Ingatkan Aturan Pemanfaatan Ruang Publik
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris. (Fitri Wahyuningsih/Kaltim Today).

Kaltimtoday.co, Bontang - Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, meminta warga tak menjajakan dagangannya di tempat-tempat yang tidak diperuntukkan untuk berjualan, misanya di trotoar jalan. Menurutnya, pengalihfungsian trotoar sebagai lokasi berjualan, bukan saja mengurangi estetika kota dan berpotensi menyebabkan penumpukan kendaraan di jalan, tapi juga merampas hak pejalan kaki.

Wawali Agus mengatakan, di beberapa titik di Bontang, khususnya di kawasan yang memiliki trotoar cukup luas, seperti di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Api-Api, terlihat cukup banyak pedangan kaki lima yang menjajakan dagangannya di sana. Dia menghargai setiap inisiatif warga dalam menggerakkan perekonomian kota. Tapi, Agus meminta warga juga mematuhi lokasi mana saja boleh berdagang, mana tidak.

''Kami memahami dan mengapresiasi setiap usaha warga. Tapi, alangkah baiknya bila warga tida mengambil ruang yang tidak diperuntukkan,'' kata Agus kala ditemui belum lama ini.

Dari pantauan Kaltim Today, Jalan Ahmad Yani memang cukup banya dipadati UMKM, khususnya yang berjualan kopi keliling. Lokasi ini dijadikan lokasi berdangan, selain berada di pusat kota dan memiliki pedesetrian cukup luas, juga memiliki tampilan ''bak'' Jalan Malioboro, Yogyakarta kala malam hari.

Lokasi lain yang berpotensi dipenuhi pedagang kaki lima ialah Jalan MT Haryono, Keluruhan Gunung Elai. Khususnya yang membentang mulai Telkom Plasa Bontang hingga medekati Ramayana Bontang. Lokasi ini berpotensi dipadati UMKM, sebab trotoarnya pun cukup luas usai pemerintah melakukan perbaikan. Secara estetika pun terlihat cukup menarik.

Sebabnya, Wawali Agus kembali menegaskan agar warga bijak dalam menentukan lokasi berdagang. Pemerintah, katanya, siap memfasilitasi lokasi terbaik warga untuk berdangang. Namun, jangan sampai usaha itu mengambil ruang-ruang yang tak diperuntukkan untuk berdagang.

''Semua ada tempatnya. Kalau trotoar itu, kan, bukan tempatnya orang berdagang,'' tegasnya.


[ADV DISKOMINFO BONTANG]



Berita Lainnya