Nasional
Memahami Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk: Dampak dan Penanganannya
Kaltimtoday.co - Stunting dan gizi buruk sering disalahartikan sebagai hal yang sama. Meski memiliki kaitan erat, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal definisi, penyebab, dampak, dan penanganannya. Berikut penjelasannya:
Apa itu Stunting?
Stunting adalah kondisi pertumbuhan terhambat pada anak akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka panjang, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan (dari kehamilan hingga usia 2 tahun).
Dampak Stunting:
- Pertumbuhan fisik terhambat (tinggi badan lebih pendek dari anak seusianya)
- Perkembangan otak tidak optimal
- Kemampuan kognitif dan belajar rendah
- Prestasi akademis rendah
- Risiko penyakit kronis di masa depan
Data Stunting di Indonesia:
Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Indonesia masih tinggi, yaitu 21,6%. Angka ini perlu diturunkan untuk mencapai target Indonesia Emas 2045.
Apa itu Gizi Buruk?
Gizi buruk adalah kondisi ketika anak tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan usianya.
Penyebab Gizi Buruk:
- Kurangnya asupan makanan bergizi
- Gangguan penyerapan nutrisi akibat penyakit kronis (diare, TBC)
Dampak Gizi Buruk:
- Tubuh kurus
- Kulit kering
- Perut buncit
- Kelemahan
- Gangguan tumbuh kembang
- Rambut rontok
Hubungan Stunting dan Gizi Buruk:
Gizi buruk, jika tidak diintervensi dengan cepat, dapat meningkatkan risiko stunting.
Penanganan Stunting dan Gizi Buruk:
- Pemberian makanan bergizi seimbang
- Pemberian suplemen gizi
- Pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala
- Pemberian edukasi kepada orang tua tentang gizi anak
- Peran Protein Hewani:
Asupan protein hewani (telur, daging, ikan) penting untuk mencegah stunting. Pemberian telur setiap hari pada anak setelah ASI eksklusif dapat membantu menurunkan risiko stunting.
Pentingnya Pemantauan Tumbuh Kembang Anak:
Orang tua diimbau untuk memantau tumbuh kembang anak, terutama dari segi tinggi dan berat badan, serta melakukan pemeriksaan secara berkala ke posyandu atau layanan kesehatan.
Stunting dan gizi buruk adalah dua masalah kesehatan yang berbeda, namun memiliki hubungan erat. Upaya pencegahan dan penanganan yang komprehensif dan berkelanjutan diperlukan untuk menurunkan angka stunting dan gizi buruk di Indonesia.
[RWT]
Related Posts
- Penyuluh KB Penajam Prioritaskan Program Penanganan Stunting di Semester Akhir
- Gencar Programkan Pemberian Makanan Bergizi, Camat Loa Kulu Klaim Nol Kasus Stunting
- Cegah Stunting Dengan Peduli 1.000 Hari Pertama Kehidupan AnakĀ
- Kemenkes RI Apresiasi Peran PT Indexim Coalindo dalam Percepatan Penurunan Stunting
- Pemkab Kukar Bekali Kader PPKBD Smartphone untuk Optimalkan Program Bangga Kencana dan Penanganan Stunting