Kaltim
Meminimalisasi Risiko Penularan Covid-19 dengan Tidak Buang Masker Sembarangan
Kaltimtoday.co, Samarinda - Lazim diketahui bahwa eksistensi masker begitu populer ketika pandemi virus Corona mulai menyebar di Indonesia, khususnya Kaltim. Banyak masyarakat yang mulai berbondong-bondong mencari masker karena sudah menjadi kewajiban tiap bepergian kemana pun. Mulai masker sekali pakai hingga masker kain yang bisa dipakai beberapa kali jadi incaran.
Namun, kekhawatiran seluruh pihak lebih mengarah kepada masker sekali pakai karena banyak ditemukan masyarakat yang membuangnya secara sembarangan tanpa mempertimbangkan efek ke depannya.
Disampaikan oleh Munawwar, selaku kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim bahwa masker pun harus ditiadakan jika sudah selesai dipakai.
“Harapannya agar tidak disalahgunakan oleh suatu pihak,” ujar Munawwar.
Sebab, masker adalah benda yang berkontak langsung dengan bagian mulut, hidung, serta wajah. Sulit diketahui apakah yang memakai masker tersebut adalah orang sehat atau sudah terpapar oleh virus Corona. Sangat membahayakan jika menyentuh masker bekas karena virus Corona cepat menyebar melalui kontak yang juga terpapar virus. Penanganan pembuangan yang tidak tepat bisa berakibat fatal.
Imbauan mengenai hal tersebut sudah dikoordinasikan dengan kabupaten atau kota melalui wali kota atau bupati. Perihal masker yang dibuang itu sudah menjadi tugas yang harus ditangani. Pemerintah harus menyediakan dropbox yakni tempat khusus untuk masker-masker yang memang dibuang oleh masyarakat. Sehingga, jika menemukan itu haruslah digunting, dirobek, atau dirusak sampai bentuknya tidak utuh lagi agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang mendapatkannya. Contohnya seperti para pemulung.
Imbauan mengenakan masker kain yang bisa dipakai berkali-kali pun bertujuan untuk mengurangi masker sekali pakai yang nantinya akan dibuang juga. Walhasil, banyak masyarakat yang mulai memahami hal tersebut dan ikut berkontribusi dengan menggunakan masker kain. Edukasi mengenai pemakaian masker pun telah mudah ditemukan hampir di seluruh titik.
“Disebabkan virus yang menyebar melalui kontak, maka pembuangan masker yang tidak benar itu juga harus diatur. Risikonya tinggi bukan karena kehadiran masker tapi lebih kepada apa yang sudah terkontaminasi oleh bagian masker itu,” pungkas Munawwar.
[YMD | ADV DISKOMINFO]