Figur
Mengenal Dandhy Laksono, Sutradara Dibalik Viralnya Film Dirty Vote
Kaltimtoday.co - Film dokumenter “Dirty Vote” menjadi bahan perbincangan hangat pasca perilisannya pada Minggu (11/2/2024) pukul 11.00 WIB di kanal YouTube PSHK Indonesia. Dokumenter ini menguak kecurangan yang sedang terjadi selama proses Pemilu 2024.
Sontak, publik langsung menyoroti sang sutradara dibalik keberaniannya dalam pembuatan film dokumenter ini, yakni Dandhy Laksono. Lantas, siapa Dandhy Laksono? Berikut profil lengkapnya dilansir dari Wikipedia dan Suara.
Profil Dandhy Laksono
Dandhy Dwi Laksono atau dikenal sebagai Dandhy Laksono lahir di Lumajang Jawa Timur pada 29 Juni 1976. Ia berprofesi sebagai seorang jurnalis, sutradara, sekaligus produser.
Riwayat Pendidikan
Dandhy berhasil meraih gelar Sarjana Hubungan Internasional di Universitas Padjajaran, Bandung. Kemudian, ia juga menyelesaikan pendidikan non formal di dua negara berbeda yakni Internship Program Broadcast Journalist Covering Conflict di Ohio University, Amerika Serikat pada 2007 dan British Council Broadcasting Program, London pada 2008.
Perjalanan Karier Jurnalistik
Sejak 1998, kiprahnya di bidang jurnalisme dimulai dari tabloid Kapital hingga radio ABC Australia. Dandhy juga pernah menjadi produser berita di Liputan 6 SCTV dan Kepala Seksi Peliputan di RCTI.
Pria 47 tahun tersebut, juga aktif di berbagai workshop dan seminar mengenai jurnalistik/media di Filipina, Thailand, China, Korea Selatan, dan Malaysia.
Pada 2011, Dandhy bersama Andhy Panca Kurniawan mendirikan rumah produksi audio visual bernama Watchdoc. Rumah produksi ini terkenal karena telah menciptakan berbagai film dokumenter, termasuk Dirty Vote, yang telah menghasilkan lebih dari 125 episode dokumenter dan 540 fitur televisi.
Kontroversi dalam Pembuatan Film
Dirty Vote bukanlah film dokumenter pertama yang diproduksi oleh Dandhy. Sebelumnya, ia juga menyutradarai film kontroversial lainnya, seperti Sexy Killers, yang dirilis pada masa tenang Pemilu 2019. Film-film ini mengungkap isu-isu sensitif yang sering kali menimbulkan kontroversi.
Akibat karyanya yang seringkali kontroversial, Dandhy pernah ditangkap oleh Polda Metro Jaya pada 2019 atas dugaan pelanggaran Undang-Undang ITE terkait ujaran kebencian. Hal ini terjadi setelah Dandhy mengungkap peristiwa di Papua dan Wamena.
Ekspedisi dan Keterlibatan Sosial
Dandhy Dwi Laksono tidak hanya terlibat dalam dunia jurnalistik, tetapi juga aktif dalam eksplorasi masalah sosial di pedalaman Indonesia. Bersama rekan-rekannya, ia melakukan ekspedisi melintasi 26 provinsi dan 120 kota, menyoroti isu-isu seperti energi, ekonomi mikro, dan sosial-budaya.
Dengan kiprahnya yang mencuat lewat karya-karya jurnalistik dan film dokumenter, Dandhy Dwi Laksono terus menjadi sosok yang diperbincangkan dalam dunia media dan masyarakat luas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Pilkada Serentak 2024: Ajang Refleksi dan Evaluasi Pesta Demokrasi Indonesia
- Kutukan Presiden Minoritas: Keterpaksaan Merangkul Partai yang Kalah dalam Pemilu
- PSU di Samarinda Masih Berlangsung, Komisioner Sebut Petugas dalam Kondisi Aman dan Terjamin
- Mengenal Zhang Ziyu, Pebasket China Tertinggi yang Bikin Pemain Indonesia Kewalahan
- Siapa Sohibul Iman? Mantan Rektor Sekaligus Cawagub Jakarta yang Diusung PKS