Bontang

Menuju Smart City 2025, Bontang Kini Lakukan Kick Off Masterplan

Kaltim Today
28 Februari 2020 21:43
Menuju Smart City 2025, Bontang Kini Lakukan Kick Off Masterplan
Walikota Bontang Neni Moerniaeni (Jilbab Biru, red) berfoto bersama seluruh OPD yang menghadiri kegiatan kickoff Masterplan Smart City (Foto: Ebid Salam/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Bontang - Setelah rangkaian bimbingan teknis masterplan, Bontang kini memasuki fase kick off menuju Smart City 2025-2029, yang melibatkan seluruh Operasi Perangkat Daerah (OPD) di gedung Command Center, Auditorium 3D, Bontang Utara, Kamis (28/02/2020).

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Bontang Dasuki mengatakan, program Smart City merupakan program yang melibatkan seluruh OPD khususnya Diskominfo dan Bapelitbang sebagai pemeran utama.

“Masterplan yang disusun mengusung tiga Quick Win, yakni Simpeltaru, Super Apps Bessai Berinta Smart City, dan Kampung Masdarling,” ujarnya.

Kepada hadirin, yang juga dihadiri Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, Dasuki menjelaskan sebuah presentasi tentang gambaran Smart City melalui sebuah presentasi.

Pada pemaparannya, dia menjelaskan bagaimana enam strategi pembangunan Smart City. Yakni; Ekosistem Smart Governance, Ekosistem Smart Branding, Ekosistem Smart Economy, Ekosistem Smart Living, Ekosistem Smart Society, dan Ekosistem Smart Environment.

Kepala Diskominfo Bontang, Dasuki (yang memegang mik, red) menjelaskan gambaran besar Smart City (Foto: Ebid Salam)
Kepala Diskominfo Bontang, Dasuki (yang memegang mik, red) menjelaskan gambaran besar Smart City (Foto: Ebid Salam)

Selain itu, Wakil Ketua dari Tim Pelaksana Smart City di Bontang ini menambahkan, saat ini Bontang termasuk kota dengan jumlah pengakses internet terbanyak berdasarkan perbandingan wilayah dan jumlah penduduk. Adapun pengguna yang dihitung, dimulai dari usia 5 tahun.

Pada data yang dipaparkan di layar presentasi, Bontang urutan ke-4 dengan presentasi 56,62% dari 8 kota pengguna internet terbanyak.

Sementara, yang pertama adalah Yogyakarta 68,61%, Denpasar 60,58%, dan ketiga adalah Banda Aceh dengan nilai presentasi 58,22. Setelah Bontang, ada Makassar 53,58%, Ternate 50,87%, Mataram 44,13%, dan Mimika 43,96%.

“Oleh karenanya inovasi OPD mutlak adanya,” umbuhnya.

Dalam hal inovasi, pemerintah melalui Bapelitbang telah mewajibkan tiap OPD selalu berinovasi. Tak tanggung-tanggung, seluruhnya berkewajiban menelurkan 5 inovasi setiap tahun.

Dengan hadirnya seluruh OPD, diharapkan Masterplan Smart City, khususnya tiga Quick Win yang disusun, mampu dijalankan. Visi besar Masterplan ini adalah mewujudkan masyarakat yang sejahtera, humanis, dan inovasi berkelanjutan.

[BID | RWT | ADV]



Berita Lainnya